Nyeri Perut Berulang Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Cek Ciri-Cirinya
Nyeri perut adalah penyakit yang umum terjadi. Walau begitu, bila terjadi sering dan berulang jangan disepelekan. Bisa jadi tanda gejala autoimun.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nyeri perut mungkin umum dialami oleh siapa saja.
Nyeri perut terkadang timbul pada kondisi-kondisi tertentu dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Walau demikian apabila nyeri perut terjadi secara berulang-ulang dan sering, sebaiknya jangan disepelekan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi Imunologi, Yovita Mulyakusuma menjelaskan, nyeri perut yang terjadi berulang bisa jadi pertanda adanya gangguan kesehatan.
Salah satunya, gejala penyakit aitoimun.
"Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuhnya sendiri, bahkan hingga merusak jaringan yang sehat,"
"Kerusakan jaringan ini dapat terjadi pada suatu atau beberapa sistem organ, diantaranya sistem pencernaan yang bisa menimbulkan keluhan nyeri perut," kata Yovita.
Memang, tidak semua nyeri perut diakibatkan oleh penyakit autoimun.
Begitu juga, tidak semua penyakit autoimun memiliki gejala nyeri perut.
Akan tetapi bila nyeri perut terjadi berkepanjangan khususnya disertai gejala-gejala gangguan kesehatan lain, perlu diwaspadai.
Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui pasti penyebab nyeri perut yang dialami.
Dokter yang berpraktik di Eka Hospital Cibubur ini menjelaskan, setidaknya ada dua jenis penyakit autoimun yang bisa menyebabkan rasa nyeri pada perut.
Diantaranya penyakit Celiac, dan Inflammatory bowel diseases (IBD).
Seseorang yang menderita penyakit celiac, akan mengalami nyeri perut akibat gangguan pencernaan.
Umumnya, mereka dengan kasus celiac akan nengalami gangguan pencernaan ketika mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, seperti roti dan pasta.
"Hal ini karena pada penyakit celiac akan terjadi reaksi secara berlebihan ketika tubuh mendapatkan gluten, sebuah protein yang terkandung pada jenis makanan tersebut," paparnya.
Gejala umum sering terjadi pada seseorang dengan penyakit Celiac, antara lain seperti diare atau konstipasi, mual muntah, perut nyeri, begah dan kembung, juga kelelahan/fatigue.
Selain itu, gejala tersebut juga disertai dengan penurunan berat badan, dan berbagai gejala lain yang tidak berhubungan dengan sistem pencernaan seperti anemia, nyeri sendi, gatal-gatal, sariawan di mulut, sakit kepala, kesemutan, gangguan keseimbangan, infertilitas atau gangguan siklus menstruasi (pada wanita).
Sementara IBD, adalah penyakit autoimun yang mengenai sistem pencernaan dan menyebabkan kerusakan/ inflamasi pada usus.
IBD terdiri dari penyakit Crohn dan ulcerative colitis.
Adapun gejala umum yang sering terjadi pada seseorang dengan kasus ini adalah nyeri perut, diare seringkali disertai darah perdarahan pada anus, kelelahan, penurunan berat badan, demam, anemia.
Lantas, kapan perlu ke dokter?
Perlu diingat, apabila nyeri perut terjadi berulang, cukup sering, dan mengganggu aktivitas, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan membantu untuk menegakkan diagnosis dan menentukan jenis pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.