Pemilu 2024
'Sakit, Enggak Kuat' Rintihan Petugas KPPS Tanah Abang Tewas Kecelakaan Saat Antar Logistik Pemilu
Sempat dilarikan ke RSUD Tanah Abang, nyawa Julfi tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhirnya beberapa jam kemudian sekira pukul 07.00 WIB.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Siti Nawiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Ahmad Julfi (24) petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 066, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat tewas dalam kecelakaan saat mengantarkan logistik pemilu pada Kamis (15/2/2024) dini hari.
Sempat dilarikan ke RSUD Tanah Abang, nyawa Julfi tak tertolong.
Ia menghembuskan napas terakhirnya beberapa jam kemudian sekira pukul 07.00 WIB.
Ditemui di rumah duka, pihak keluarga membeberkan kronologi pilu yang menewaskan Julfi saat bertugas mengawal jalannya Pemilu 2024.
Sepupu korban, Bambang (38) mengatakan, dirinya mendengar kabar Julfi kecelakaan ketika pengawas TPS 066 yang tadi dibonceng Julfi berlari mendatanginya di sekira pukul 03.30 WIB.
Saat itu, Bambang belum tertidur karena juga baru selesai bertugas sebagai KPPS di TPS yang berbeda.
"Dia datang diantar ojol. Teriak-teriak minta tolong tangannya patah. Saya tanya kenapa patah, katanya kecelakaan sama Julfi," kata Bambang, Jumat (16/2/2024).
Seketika itu juga, Bambang bersama warga sekitar menuju lokasi kecelakaan di Jalan KH Mas Mansur, Tanah Abang.
"Saya ke TKP tanya sama warga, mana yang kecelakaan? ternyata lagi dibawa ke RSUD (Tanah Abang)," kata Bambang.
Bambang langsung meluncur ke RSUD yang berjarak tak jauh dari lokasi kecelakaan. Ia pun turut mengangkat badan Julfi ketika hendak dibawa masuk IGD.
"Saya yang angkat, bantu ke dalem udah pingsan," kata Bambang.
Sekira beberapa menit kemudian, Julfi sempat tersadar. Namun kondisi lukanya memang cukup parah. Kepada Bambang, Julfi merintih tak kuat menahan sakit di dadanya.
"Dia keluar darah dari kuping, muntah darah, sakit di dada. Pas Sadar 10-15 menit, dia bilang kepanasan, panas-panas. Sakit, enggak kuat dadanya," tutur Bambang menceritakan percakapan terakhirnya dengan korban.

Bambang menuturkan, sebenarnya Julfi hendak dilarikan ke RSUD Tarakan setelah pihak KPU Jakarta Pusat menjenguk Julfi tak lama setelah mendapat informasi kecelakaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.