Cerita Kriminal

Nyabu Biar Pede, Komplotan Begal di Tamansari Incar Pengunjung Hiburan Malam, Kaptennya Masih ABG

Komplotan begal yang kerap beraksi di Tamansari, Jakarta Barat menggunakan sabu agar percaya diri dan menghilangkan rasa takut saat beraksi.

Kolase Foto TribunJakarta/WartaKota
Kolase Foto Kapolsek Metro Tamansari, Kompol Adhi Wananda menunjukkan barang bukti kasus begal ponsel di Polsek Tamansari dan ilustrasi begal. Komplotan begal yang kerap beraksi di Tamansari, Jakarta Barat menggunakan sabu agar percaya diri dan menghilangkan rasa takut saat beraksi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Komplotan begal yang kerap beraksi di Tamansari, Jakarta Barat menggunakan sabu agar percaya diri dan menghilangkan rasa takut saat beraksi.

Mereka mengincar ponsel pengunjung yang baru keluar dari tempat hiburan malam dan anak muda yang main ponsel di pinggir jalan.

Komplotan tersebut dipimpin oleh Kapten berinisial R (17).

Komplotan begal tersebut akhirnya diringkus aparat kepolisian di lokasi berbeda pada Jumat (1/3/2024).

Kelima pelaku diketahui bernama Kelvin (22), Andri (24), Joni (30), Ardi (21) dan R (17).

Mereka dikenal sebagai begal bersajam yang tak segan melukai korbannya.

Kapolsek Metro Tamansari, Kompol Adhi Wananda mengatakan, Pertama Unit Reskrim menangkap kapten pelaku berinisial R di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Dari keterangan R, kemudian diketahui tempat tongkrongan para pelaku yaitu di kawasan Tanah Pasar, Penjaringan, Jakarta Utara.

Di sana polisi menangkap beberapa orang tersangka dan kemudian dikembangkan didapatkan pelaku lagi di Tambora, Jakarta Barat.

"Jadi sebelum mereka beraksi, mereka kumpul di Penjaringan salah satu rumah kontrakan. Di sana mereka konsumsi sabu, sekira pukul 01.00 WIB mereka beraksi," jelasnya, Senin (4/3/2024).

Kompol Adhi Wananda melanjutkan, dari empat lokasi begal ponsel di kawasan Tamansari, sang kapten berinisial R ini sudah dua kali melukai korban.

Dua orang korban, kata Adhi terluka di bagian kepala dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Target para pelaku ini adalah orang-orang yang baru keluar dari tempat hiburan malam, mereka todong dan jika tidak memberi ponsel maka dilukai," tegasnya.

Menurut Adhi, ada dua WNA yang jadi korban begal Hp yang saat itu baru keluar dari salah satu club malam di Tamansari.

Lebih lanjut Adhi, selain di Tamansari, aksi begal ponsel juga dilakukan oleh kelompok ini di Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

Para pelaku selalu membawa dua senjata tajam jenis celurit dan beraksi sampai pukul 06.00 WIB.

"Kemudian sasaran dari para pelaku ini adalah anak-anak muda yang main handphone di pinggir jalan utama dan juga para pengunjung tempat hiburan malam," terangnya.

Adhi melanjutkan, Pelaku menjual ponsel hasil kejahatan ke salah satu penadah di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat.

Biasanya, kata Adhi para pelaku menjual dengan harga Rp 600.000 sampai jutaan rupiah tergantung merek ponsel.

Masih kata Adhi, pelaku bisa menjual tiga sampai lima ponsel dan rata-rata perhari mendapatkan uang perorang Rp 500.000.

"Jadi uangnya itu digunakan oleh pelaku untuk kehidupan sehari-hari, karena rata-rata punya anak dan istri. Biasanya kalau mau beraksi lagi mereka patungan lagi beli sabu paket hemat Rp 250.000," ungkapnya.

Para pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan ancaman 12 tahun penjara.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polsek Tamansari Tangkap Komplotan Begal Pimpinan Kapten R, Sasar Korban di Tempat Hiburan Malam

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved