Viral Heru Budi Dituding Tutup Sumur Resapan untuk Hapus Warisan Anies, Ini Tanggapan Pemprov DKI

Viral di media sosial sumur resapan warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ada di sejumlah ruas jalan kini ditutup aspal.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
sumur resapan yang berlokasi di Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, amblas, Selasa (30/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Viral di media sosial sumur resapan warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ada di sejumlah ruas jalan kini ditutup aspal.

Hal ini yang diduga jadi penyebab banjir di sejumlah ruas jalan ibu kota dalam sepekan terakhir.

Informasi ini diunggah pemilik akun twitter atau X @Malika6027 yang kini sudah mendapat tanggapan lebih dari 7.000 pengguna media sosial.

“Di balik banjir di 15 ruas jalan Jakarta kemarin ternyata penutup sumur resapan sudah ditutup diaspal mulus lagi,” tulisnya dalam unggahan tersebut dikutip TribunJakarta.com, Senin (4/3/2024).

Ia pun menyebut hal ini sebagai upaya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono dalam menghapus rekam jejak Anies Baswedan selama memimpin Jakarta pada periode 2017-2022.

“Benar-benar kerja nyata nih pak Heru untuk menghilangkan rekam jejak pak Anies… Pj gubernur bukannya ngurangin banjir malah dibuat banjir lagi Jakarta,” ucapnya.

Dibantah Pemprov DKI

Pemprov DKI melalui Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Ika Agustin Ningrum, menegaskan bahwa informasi yang viral di media sosial soal penutupan sumur resapan itu kurang tepat.

“Dinas SDA tidak ada memerintahkan untuk melakukan penutupan sumur resapan di jalan,” ucapnya dalam keterangan tertulis.

Anak buah Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini bilang, pihaknya berkomitmen untuk menanggulangi banjir, salah satunya dengan tetap mengalokasikan anggaran untuk perawatan sumur resapan.

“Apabila ada sumur resapan yang tertutup, kami akan lakukan pengecekan untuk pemeliharan sehingga sumur resapan dapat berfungsi seperti seharusnya dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,” ujarnya.

Ia pun memastikan, banjir yang terjadi dalam sepekan terakhir terjadi akibat tingginya intensitas hujan.

Bahkan, curah hujan yang turun tergolong ekstrem dalam durasi waktu yang cukup lama, sehingga melebihi kapasitas tampung drainase yang berbeda.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved