BRI Berbela Sungkawa atas Perampokan Agen BRILink di Gresik, Uang Rp150 Juta Raib Korban Dibunuh

BRI Gresik turut berbela sungkawa atas kasus perampokan yang menewaskan Wardatun Toyyibah (28) di  Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik

kolase SURYA.co.id
kolase foto Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik. Terungkap kekejaman pelaku. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - BRI Gresik turut berbela sungkawa atas kasus perampokan yang menewaskan Wardatun Toyyibah (28) di  Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Wardatun tewas mengenaskan usai ditusuk oleh pelaku perampokan, Sabtu (16/3/2024).

Korban ditemukan dalam kondisi telengkup dengan luka tusuk di leher dan dada.

Sedangkan anak korban yang masih balita, mengalami luka sabetan benda tajam pada bagian kaki.

Berdasar hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), uang sekitar Rp 150 juta beserta handphone milik korban pun raib dibawa kabur pelaku.

Merespon kasus perampokan berujung pembunuhan itu, BRI menyampaikan rasa bela sungkawa.

"Atas kejadian tersebut, BRI turut berbela sungkawa dan berduka cita atas berpulangnya almarhumah Wardatun Thoyyibah," kata Pemimpin Cabang BRI Gresik, Boedhi Winaryo, dikutip TribunJakarta.com dari keterangan pers.

Ia menjelaskan, bahwa agen BRILink merupakan mitra keagenan resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang menjalankan kegiatan layanan jasa perbankan dengan menggunakan perangkat yang difasilitasi oleh BRI

Dengan adanya kerja sama yang terjalin antara BRI dan Agen BRILink, maka BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan, baik di Unit Kerja BRI maupun di Agen BRILink seluruh Indonesia.

Oleh sebab itu, kata Boedhi, pihaknya terus melakukan edukasi kepada Agen BRILink mengenai cara menjaga keamanan dalam operasional dan transaksi.

Walau demikian, ia mengimbau para agen harus tetap waspada terhadap potensi kejahatan. 

Ia pun menyebut, pihaknya menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib.

"BRI menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak berwajib guna menyelesaikan kejadian tersebut melalui saluran hukum dan berharap pelaku dapat segera ditangkap," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, jasad Wardatun ditemukan pertama kali oleh suaminya yakni Mahfud sekitar pukul 5.00 WIB.

Kala itu, Mahfud yang tidur di ruang tamu baru menyadari bahwa istrinya tewas bersimbah darah dalam kamar.

Anaknya yang berumur 2,5 tahun, juga terluka pada bagian kakinya.

"Pertama tahu sekitar jam 5 lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya," ujar Mahfud dikutip dari Surya.co.id.

Ia saat itu langsung mencari pertolongan ke rumah keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya.

Awalnya ia mengira, istrinya tewas akibat mengakhiri hidup.

Akan tetapi kemudian, ia menyadari bahwa harta benda miliknya raib.

"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.

 

Sebagian artikel ini diolah dari Surya.co.id.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved