Kasus Satu Keluarga Tewas di Apartemen Penjaringan, Sang Ibu Sempat Berdoa Sebelum Terjun Bebas
Fakta kasus satu keluarga tewas di Apartemen Penjaringan. Sebelum terjun bebas, sang ibu sempat berdoa di klenteng.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Pebby Adhe Liana
Bahkan dari ponsel keempat almarhum, didapati hasil yang nihil karena seluruhnya rusak.
Dari dalam tas mereka, juga tidak ditemukan barang bukti yang signifikan.
"Kasus yang biasa kita tangani, itu selalu meninggalkan jejak, ada pesan kah, ada komunikasi terakhir kah, ada jejak digital kah, tapi pada kasus ini tidak, tas yang dibawa tidak didapati apapun," ucap Gidion.
Demikian juga dengan barang bukti di hotel tempat mereka menginap sebelum tewas.
Polisi tak menemukan barang bukti apapun dari hotel tempat para almarhum menginap .
"Kemudian kita tracking, mulai dari dia nginap di hotel, di dalam mobil itu kan dia pakai Grab, bahkan komunikasi terakhir dengan Grab juga sangat natural," jelas Kapolres.
Kata Gidion, satu keluarga itu hanya diketahui semlat tinggal di Solo sebelum meninggal dunia bersama-sama.
Ketika berada di Solo, sang ayah dan ibu tak memiliki pekerjaan, sementara anak-anaknya tidak bersekolah.
Padahal, sebelumnya dua anak tersebut tercatat pernah bersekolah di wilayah Jakarta Utara.
"Si anak juga kan sudah tidak terdaftar di sekolah dan sudah tidak melanjutkan. Satu tahun anaknya sudah nggak sekolah, dua-duanya," kata Gidion.
Berdasar penelusuran polisi, keempatnya sudah tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga besar dan kerabat mereka selama 2 tahun belakangan.
Karena minimnya komunikasi itu, keluarga besar dan kerabat akhirnya tak mengetahui apa saja masalah-masalah yang dihadapi keempat almarhum sebelum akhirnya tewas mengenaskan pada Sabtu (9/3/2024) lalu.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.