Pilkada DKI 2024
"Minus, Turun Kelas" Jika Anies Maju Pilkada DKI, Tapi Capres 01 Punya Modal Besar Buat Menang, Apa?
Anies Baswedan dianggap turun kelas bila maju Pilkada DKI Jakarta 2024. Tapi capres 01 itu punya modal besar buat menang di Pilkada DKI, apa?
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nama Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mencuat bakal maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Nama Mantan Mendikbud itu masuk dalam pertimbangan PKS sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.
Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam mengungkapkan kerugian dan keuntungan bagi Anies Baswedan bila maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Anies punya modal besar menang dalam Pilkada DKI Jakarta.
Satu diantaranya, yakni Koalisi Perubahan. Dukungan Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKS dan PKB membuat peluang Anies Baswedan menang di Pilkada DKI terbuka lebar.
"Anies punya modal untuk dimajukan lagi oleh Koalisi Perubahan," kata Arif dikutip dari Kompas.com.
Modal lain Mantan Gubernur DKI itu yakni popularitas dan elektabilitas yang tinggi di Jakarta.
Hal itu berdasarkan perolehan suara Pilpres 2024 di DKI Jakarta, pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan suara 41,07 persen.

Perolehan suara itu cuma beda tipis dengan pasangan Prabowo-Gibran sebesar 41,67 persen.
Anies juga dapat menjadi simpul perekat tiga partai Koalisi Perubahan dalam Pilkada 2024.
"Momentum Pilpres 2024 saya kira masih memiliki relasi yang kuat secara historis dan psikologis. Ini bisa menjadi peluang bagi Anies untuk diusung lagi oleh PKB, NasDem, dan PKS. Saya kira peluangnya besar, 60-70 persen bahkan," ucap Arif.
Anies juga bisa tetap eksis di panggung politik bila maju dalam Pilkada DKI.
Pasalnya, Anies tidak lagi memiliki jabatan publik setelah lengser dari kursi Gubernur DKI Jakarta kemudian kalah dalam Pilpres 2024.
"Karena itu, jika dia mengejar karier politiknya, tentu akan berusaha untuk mencari jabatan-jabatan publik, termasuk Gubernur DKI Jakarta," ucap dia.
Arif mengatakan, Gubernur DKI Jakarta bagaikan sebuah panggung politik yang besar.
Para tokoh yang menjabat bisa meningkatkan atau menjaga eksistensi dan elektabilitas mereka di dunia politik.
"Dan saya kira, Anies mengejar atau berusaha mendapatkan jabatan publik tersebut, termasuk Gubernur DKI Jakarta," katanya.
Turun Kelas
Di sisi lain, Anies Baswedan dianggap turun kelas bila maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Minusnya, Anies ketika maju ke Pilkada 2024 itu turun kelas," tutur dia.
Sebab, Anies sebelumnya telah mencalonkan diri menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
Meskipun turun kelas, Arif mengatakan tidak masalah jika Anies mengikuti kontestasi Pilkada DKI asalkan dengan kalkulasi yang tepat.
"Kalau kemudian turun kelas (maju dalam Pilkada 2024), kalkulasi politiknya harus tepat agar dapat panggung politik," tutur dia.
Saat berhasil menjabat kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies bisa menjaga basis massanya dan kembali menjadi tokoh publik.
"Memiliki jabatan publik dan disorot media, dan akan dilihat masyarakat Indonesia. Pilkada DKI adalah Pilkada rasa Pilpes sehingga akan jadi sorotan masyarakat se-Indonesia," kata Arif dikutip dari Kompas.com.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.