Pilpres 2024

2 Sikap Berlawanan Anies & NasDem soal Hasil Pilpres 2024: Ada yang Terima Prabowo-Gibran Menang

Partai NasDem dan Anies menanggapi hasil rekapitulasi Pemilu 2024 yang diumumkan oleh Ketua KPU, Hasyim Asyari. 

Kolase TribunJakarta
Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dan Anies Baswedan memberikan pernyataan yang berlawanan dalam menyikapi hasil Pilpres 2024. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Nasional Demokrat (NasDem) menanggapi hasil rekapitulasi Pemilu 2024 yang diumumkan oleh Ketua KPU, Hasyim Asyari. 

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyampaikan bahwa NasDem menerima hasil Pemilu baik dalam pemilihan legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres). 

Surya mengatakan meski terdapat berbagai catatan, evaluasi hingga gugatan yang dilayangkan sejumlah pihak, Partai NasDem tetap menerima hasil pemilu 2024. 

"Partai NasDem menyatakan menerima hasil Pemilu tahun 2024 yang telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 yang lalu baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden," katanya pada Rabu (20/3/2024). 

Surya Paloh melanjutkan NasDem juga memberikan selamat kepada seluruh partai politik peserta pemilu legislatif 2024 beserta dengan ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah bertarung dalam pemilihan presiden 2024. 

Mewakili partainya, Surya juga mengucapkan selamat kepada pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Partai NasDem juga mengucapkan selamat pada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024," ucapnya. 

Sikap berbeda

Namun, sikap berlawanan dari Partai NasDem diutarakan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam menyikap hasil pemilihan presiden 2024. 

Anies dan Cak Imin justru akan mematangkan persiapan untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan kubu Prabowo-Gibran. 

Anies mengatakan kepemimpinan yang lahir dari proses yang curang akan menghasilkan rezim yang tidak adil. 

"Dalam prinsip negara demokrasi modern, ketika melihat ketidaknormalan, ketika melihat penyimpangan demokrasi maka langkah yang dilakukan bukanlah marah-marah lalu melakukan agitasi kepada publik."

"Tetapi langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan semua sinyalemen semua bukti-bukti untuk nanti dibawa ke depan hakim, ke depan Mahkamah Konstitusi," katanya. 

Menurutnya, langkah mengajukan ke MK merupakan ciri Negara yang modern, matang dan beradab. 

Di jalan sunyi

Anies Baswedan akan berjalan terus di jalan oposisi selepas pengumuman hasil Pilpres 2024 yang akan ditetapkan KPU.

Dia memilih jalan sunyi dan tidak akan menjadi bagian dari kekuasaan politik. 

Posisi Anies Baswedan pun selepas Pilpres diprediksi akan sendirian lantaran ditinggalkan oleh partai-partai pengusungnya, Koalisi Perubahan. 

Pasalnya, partai-partai pengusungnya tersebut terkesan mencari tempat aman dan ingin membangun komunikasi politik dengan kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Analisis politik, Adi Prayitno, menilai sudah ada tanda-tanda eks Gubernur DKI Jakarta tersebut akan ditinggalkan Koalisi Perubahan. 

Hal itu terlihat ketika Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, sempat menemui Presiden RI Joko Widodo pascapilpres. 

"Pertemuan ini dikaitkan soal kemungkinan bagaimana NasDem juga akan menjadi bagian dari Koalisi Prabowo-Gibran di masa yang akan datang," ujar Adi dalam tayangan TV One pada Rabu (20/3/2024). 

Setelah itu, tanda lainnya ketika dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah dan Menteri Desa Abdul Halim Iskandar menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. 

Adi menilai pertemuan tersebut menjadi tanda-tanda politik di mana PKB akan merapat ke koalisi pemenang. 

"Bahwa PKB itu sangat mungkin, mereka juga akan menjadi bagian dari koalisi pemenang," tambahnya. 

 Menurut Adi, Anies Baswedan yang memilih agar tetap berjalan di jalur oposisi merupakan langkah ideal. 

"Yang kalah itu berada di luar kekuasaan, biarkan berjalan di tempat yang sunyi karena ini akan memberikan cek and balances yang cukup kuat," pungkasnya. 

Sementara itu, Anies Baswedan menegaskan akan bertahan di jalur oposisi saat ditanya wartawan di Kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Selasa (19/3/2024). 

“Saya sampaikan, saya akan terus berada di garis perubahan itu,” pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved