Pilkada 2024

Terkuak Watak Asli Ahok yang Membelot dari Gerindra hingga Jokowi, Kini Rebut Hati PDIP Demi Pilkada

Teman lama Ahok, Mohamad Sanusi, menilai manuver Ahok tak terlepas dari karakternya dalam berpolitik. 

|
Istimewa
Basuki Tjahaja Purnama, Ahok dan Megawati Soekarnoputri 

Ahok menggunakan momen perseteruan dengan Ketua DPD Partai Gerindra DKI, M Taufik, sebagai alasan untuk keluar. 

Diketahui, semasa menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta, Ahok dan M Taufik kerap bersilang pendapat. 

Bahkan Ahok sampai menelepon Sanusi untuk mengungkapkan keinginannya keluar dari Gerindra

Merespons keinginan itu, Sanusi meminta Ahok memikirkannya terlebih dahulu dan menanyakannya ke istrinya. 

"Dia bilang dia keluar (dari Gerindra), dia telpon saya, 'Ci gue mau keluar dari Gerindra'. 'Lo yakin mau keluar?''Lo kalau ribut sama almarhum bang Tofik gue yang damein (mendamaikan), pikir lagi,' 'ya dia jawab'. 

"Sorenya dia telepon lagi, 'gue pastiin gue udah keluar'. Saya cuma bilang satu kata, 'lo tanya istri lo dulu kalau lo mau keluar Gerindra," ujar Sanusi menirukan percakapannya dengan Ahok.

Namun, kata Sanusi, Ahok sebenarnya ingin hengkang dari Gerindra lantaran sudah kehilangan muka. 

Pasalnya, Ahok tak bisa membantu Gerindra untuk menang saat Pilpres 2014 silam. 

"Karena sejarah Gerindra tuh saya tahu bener, banyak banget bantu si Ahok. Terus kenapa dia harus keluar (dari Gerindra)? Kan orng pikir karena berargumen misalnya, bukan itu. Cuma karena dia sudah malu hati dengan Gerindra. tidak bantu Gerindra waktu pilpres. Kelurahan, rt, rw, kecamatan, kotamadya, provinsi, kalah semua Gerindra. Di kampungnya (Ahok) Gerindra pun kalah," jelasnya. 

Setelah keluar dari Gerindra, ia menjadi pendukung setia Jokowi hingga memilih PDIP sebagai partai politiknya. 

Namun, kini hubungan kedekatan antara Jokowi dan Ahok tak lagi terlihat. 

Ahok justru membelot, tak lagi menjadi pendukung Jokowi.

Menurut Sanusi, Ahok tak punya pilihan lain selain menetap di PDIP. 

Dia pun berniat untuk maju Pilkada DKI lewat partai berlambang banteng itu.

"Saya mengilustrasikan gitu, dia sepertinya udah hopeless juga. Yang penting (kata Ahok) gua bisa berharap bisa maju lewat Merah (PDIP)," pungkasnya. 

Usai kritik berujung Pilkada 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved