Viral di Media Sosial
Impian 3 Anak di Bandung Beli Baju Lebaran Pupus, Ayahnya Tewas Ditabrak Pria Mabuk saat Cari Rezeki
Tiga orang anak di Kota Bandung mempunyai impian yang sederhana. Mereka ingin membeli baju lebaran dan berbuka puasa bersama ayahnya Irwanto.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tiga orang anak di Kota Bandung bernama Muhamad Rizky Pratama (16), Salva (11), dan Muhammad Alif Hafidz (7) mempunyai impian yang sederhana.
Ketiga bocah tersebut ingin membeli baju lebaran dan berbuka puasa bersama ayahnya Irwanto (43) di The Kings Shopping Centre.
Semenjak ibunya meninggal dunia di tahun 2019 karena kanker payudara, ketiga bocah itu memang menjadi sangat dekat dengan Irwanto.
Sambil bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol), Irwanto mengurus Rizky, Salva dan Hafidz dengan sepenuh hati.
Namun siapa sangka peristiwa nahas menimpa Irwanto saat sedang mengais rezeki, pada Sabtu (30/3/2024) dini hari.
Ketika melintas di Jalan BKR, Kota Bandung, menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter, mendadak Irwanto ditabrak dari belakang oleh mobil Toyota Harier bernomor polisi D 1489 SGR.
Mobil Toyota Harier tersebut dikemudikan seorang pria bernama Satria Kusumah Wardana (30).
Bukannya berhenti, Satria Kusumah Wardana malah tancap gas dan menyeret sepeda motor korban hingga ke jalan Suryani.
Akibat peristiwa itu, Irwanto meninggal di lokasi kejadian dan mayatnya dievakuasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.
Satria Kusumah Wardana ternyata baru pulang dari kelab malam.
"Berdasarkan pengakuannya habis dari kelab," Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Eko Iskandar saat dihubungi, Senin (1/4/2024).
Eko menyebutkan, pelaku juga mengakui berkendara dalam pengaruh minuman beralkohol.
"Dia mengakui saat itu sedang mabuk," kata Eko saat dihubungi.
Saat ini pelaku telah dinyatakan tersangka dan dijerat pasal berlapis, yakni Pasal, 310 ayat 4, Pasal 311, dan Pasal 312 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun.
Pesan Irwanto ke Ibunda
Kesedihan masih terlihat jelas menggelayut di wajah Munirah (62).
Munirah mendengar kabar kematian anaknya dari teman Irwanto.
Saat itu, Sabtu subuh, Munirah tengah menyiapkan santap sahur di kediamannya, Jalan Maleber Utara, RT 03 RW 06, Kota Bandung, Jawa barat.
Ada seseorang yang datang menyampaikan berita duka kepadanya.
Sontak kabar tersebut membuat Munirah kaget, perasaannya tak karuan.
Lantas ia pun pingsan dan langsung digontong untuk ditenangkan dan beristirahat.
"Ibu kaget waktu Pak Nurdin ke ibu ngasih tahu Pak Irwanto meninggal, itu ibu dikasih tahu pas mau sahur. Saat tahu ibu pingsan, tahu-tahu saya sudah digotong, sadar-sadar sudah di rumah sebelah, saya kaget," ucapnya saat ditemui di rumah duka, Senin (1/4/2024).
Munirah mengaku, anaknya merupakan tulang punggung keluarga di rumah itu.
Korban merupakan anak pertama dari enam bersaudara.
Sebelum meninggal, Irwanto tak biasanya berangkat siang setelah shalat Jumat.
"Biasanya kalau mau pergi ngojek itu buka (puasa) dulu, ini enggak, dia pergi siang setelah jumatan," kata Munirah.
Sebelum berangkat, korban sempat pamit kepada Munirah untuk menjemput rezeki.
"Ibu bilang gini, 'Wan, nanti saja gojeknya kalau udah buka', katanya, 'Enggak, Bu, mau cari rezeki dulu', kata ibu teh sing hasil ya wan, sehat," cerita Munirah.
Akan tetapi, Tuhan berkehendak lain, pada Sabtu malam Irwanto tewas dalam kecelakaan.
Menurut Munirah, kepergian korban juga tak berselang lama dengan kematian adiknya.
Irwanto meninggal setelah 100 hari kepergian adiknya.
"Jadi tahun ini teh, dua orang anak ibu yang meninggal," kata Munirah.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.