Cerita kriminal

Motif Sopir Taksi yang Peras Penumpang Rp100 Juta Terkuak, Ingin Nikahi Pacar Pakai Cara Haram

Motif Michael, sopir taksi online yang aniaya dan peras penumpang Rp100 juta terkuak. Ia mengaku kepepet karena ingin nikahi pacar tapi tak ada biaya

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Kolase Foto Tribun Jakarta/Wartakota
Kolase Foto sopir taksi online Michael (30) yang memeras penumpang dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Motif Michael alias Bonbon, sopir taksi online yang aniaya dan peras penumpang Rp100 juta akhirnya terkuak.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi mengatakan, Michael nekat menganiaya hingga meminta sejumlah uang kepada penumpangnya karena kepepet ingin menikahi pacarnya.

"Dari hasil pendalaman penyidik, motif utama pelaku untuk mengancam dan meminta sejumlah uang karena kepepet mau menikahi pacarnya,"

"Karena di bulan April yang bersangkutan akan menikah," kata Syahduddi, di Polres Jakarta Barat, Senin (1/4/2024).

Rencananya, pelaku akan menikahi kekasihnya pada bulan April besok.

Namun, hingga saat ini ia belum memiliki biaya untuk pernikahan tersebut.

Karena desakan itulah, pelaku akhirnya tega melakukan kejahatan dengan menganiaya dan memeras penumpangnya untuk pertama kalinya.

"Sehingga dilakukanlah upaya-upaya atau tindakan-tindakan seperti itu dengan mengancam korban untuk mentransfer sejumlah uang sebanyak Rp 100 juta itu," kata dia.

Diketahui, aksi ini viral usai korban curhat di media sosial atas apa yang dialaminya pada Senin (25/3/2024) malam.

Peristiwa bermula ketika korban memesan taksi online dari mal di kawasan Tanjung Duren menuju apartemennya di Kembangan, Jakarta Barat.

Di tengah perjalanan, korban mulai curiga karena sopir justru mengarahkan mobilnya masuk ke dalam Tol.

Padahal, seharusnya rute menuju kediaman korban tak perlu lewat Tol. Tapi saat itu, sopir berdalih dia hanya mengikuti peta.

Tak lama dari itu, sopir tetiba mengeluh sesak napas dan meminta korban menggantikannya mengemudikan mobil.

"Dan secara kebetulan, korban ingin mengecek rating daripada si sopir ini di aplikasi online tersebut. Ternyata pelaku ataupun driver ini belum menekan tombol pick up penumpang, sehingga korban semakin curiga dan berupaya untuk kembali ke sesuai dengan alamat tujuan," papar kapolres.

Namun tiba-tiba, pelaku langsung menyodorkan ponselnya ke korban, sambil meminta dan memaksa korban untuk mentransfer sejumlah uang sebesar Rp100 juta.

"Karena kaget, korban juga menanyakan 'ini uang itu apa?' Pokoknya ditransfer ke rekening ini sejumlah Rp 100 juta," tutur kapolres.

Setelah itu, korban pun akhirnya mencoba kabur dan keluar dari mobil. 

Di sana, ia berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

Namun, saat ada yang hendak menolong, pelaku mengaku bahwa dia dan korban adalah pasangan suami istri yang sedang cekcok.

"Kemudian dengan seketika korban langsung berteriak dan mengatakan bahwa yang bersangkutan akan di rampok dan berteriak maling karena panik akhirnya pelaku melarikan diri dan korban sempat berupaya mengejar ataupun membuka bagasi belakang mobil pelaku. 

Jadi ketika pelaku melarikan diri, bagasi belakang mobil dalam kondisi terbuka," papar kapolres.

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.

Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved