Niat Santri Kuliah di Bandung Pupus Usai KA Tabrak Bus di Martapura: Sopir Lenyap, Penumpang Trauma
Niat Nazarudin Asrof (19) hendak melanjutkan kuliah di Bandung pupus. Ia jadi korban tewas setelah bus Putra Sulung tertabrak Kereta Api di Martapura.
TRIBUNJAKARTA.COM, SUMATERA SELATAN - Niat Nazarudin Asrof (19) hendak melanjutkan kuliah di Bandung pupus.
Pemuda berusia 19 tahun itu tewas setelah Bus Putra Sulung yang ditumpangnya tertabrak kereta api di Jalan Pertanian, Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Minggu (21/04/2024) sekitar pukul 13.15 WIB.
Warga Desa Karang Endah, Kecamatan Semendawai Suku III merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di Bandung.
Kecelakaan maut PO Bus Putra Sulung Vs Kereta Api itu tidak hanya menewaskan Nazarudin Asrof.
Terdapat, delapan orang dalam kondisi sadar dirawat di RSUD Martapura.
Kemudian ada satu orang penumpang Bus Putra Sulung kondisi tengah koma.
"Korban dirawat di RS dekat Baturaja ada 3 orang, satu orang kondisi koma di ruang HCU, sedangkan dua dalam kondisi sadar di ruang perawatan," kata Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari, Minggu (20/4/2024) malam.
Dalam peristiwa itu juga sopir dan kernet bus menghilang usai kecelakaan maut.
Sopir Bus Putra Sulung sempat ditanya warga sesaat setelah kejadian. Namun, sang sopir hanya terdiam.
Kini polisi telah mengantongi identitas sopir dan kernet bus.
Sosok Santri

Sosok Nazarudin Asrof yang tewas dalam kecelakaan Bus Vs Kereta Api terkuak.
Kepala Desa (Kades) Karang Endah, Beni menyampaikan, bahwa korban meninggal merupakan salah satu warganya.
"Jadi korban ini mau ke Bandung untuk melanjutkan kuliahnya," ujarnya.
Beni mengungkapkan Nazarudin Asof tidak sendirian pergi dari Karang Endah.
Dia bersama 6 anggota keluarganya yang lain. Dimana keluarganya juga mau pergi ke Bandung, Jawa Barat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.