Sosok ODGJ Lansia di Koja yang Bacok Keluarga Pemilik Warung Terkuak, Tabiatnya Dikeluhkan Warga

Terkuak sosok ODGJ lansia bernama Dadeng (66) yang membacok pemilik warung di Koja, Kosim (50) dan keluarganya. Tabiatnya dikeluhkan warga.

Kolase Foto Tribun Jakarta/Kompas.com
Kolase Foto Lokasi warung yang diserang ODGJ, Dadeng di Koja dan ilustrasi ODGJ. Terkuak sosok ODGJ lansia bernama Dadeng (66) yang membacok pemilik warung di Koja, Kosim (50) dan keluarganya. Tabiatnya dikeluhkan warga. 

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Terkuak sosok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) lansia bernama Dadeng (66) yang membacok pemilik warung di Koja, Kosim (50) dan keluarganya.

Insiden pembacokan itu terjadi di Jalan Jalan Mengkudu nomor 41, Kelurahan Lagowa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (21/4/2024).

Perilaku Dadeng kerap dikomplain warga sekitar. Hal itu dikatakan anak korban yakni Marischa (23).

Marischa mengungkapkan Dadeng kerap mengalungi golok sambil mengayuh sepeda berkeliling Jalan Mengkudu.

"Dia suka bawa golok dikalungin terus jalan naik sepeda," ujar Marischa (23) dikutip dari Kompas.com.

Warna favorit Dadeng yakni kuning. Diketahui, sepede kesayangan Dadeng berwarna kuning.

Ia juga kerap memakai baju dan sepatu berwarna kuning saat berkeliling membawa golok.

Marischa bercerita warga kerap mengeluhkan ulah Dadeng yang sering membawa senjata tajam.

Menurut yang Marischa tahu, keluarga Dadeng sudah berkali-kali menyembunyikan senjata tajam itu.

Namun, Dadeng berkali-kali juga mendapatkan senjata tajam yang baru.

Marischa menduga ODGJ itu membeli senjata tajam.

Pasalnya, selama ini ia masih bekerja sebagai tukang kebun dan memiliki gaji.

Marischa pun tak menyangka mengapa Dadeng tiba-tiba emosinya tak karuan sampai menyerang keluarganya yang tak bersalah.

Marischa juga menyebut, Dadeng sering kali menganggu warga sekitar.

"Pernah sering, tapi ya kita cuekin aja. Pura-pura enggak lihat," ucap dia.

Dulu Imam Masjid

Dadeng juga disebut sering menjadi imam di masjid. "Dulu, (Dadeng) suka jadi imam di masjid," kata Marischa (23).

Selain itu, Dadeng juga dikenal sebagai sosok yang pintar dan aktif berorganisasi sebelumnya. Pendidikan terakhir Dadeng juga Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Lulusannya aja SMA. Kakek saya yang seusia dia belum tentu sekolah. Dia ikut organisasi dan dikenal pintar," sambung Marischa.

Marischa juga bercerita, Dadeng sudah lama bercerai dengan istrinya. Sementara anak-anak Dadeng entah pergi ke mana.

"Pak Dadeng cuma punya adik yang tinggal di Bekasi cuma belum ketemu keluarga kami," tuturnya.

Dadeng sendiri tinggal di Jakarta bersama beberapa keponakannya.

Biaya Pengobatan Ditanggung

Keluarga korban ODGJ bernama Dadeng menanggung seluruh biaya pengobatan korban.

Anak korban, Marischa mengatakan, meski sang ayah terluka, keluarganya tidak mau menuntut apa pun.

Ia dan keluarganya menghargai niat baik keluarga Dadeng yang ingin bertanggung jawab.

Namun, Marischa berharap, jika ada biaya pengobatan lainnya yang harus dijalani Kosim, pihak keluarga Dadeng tetap bertanggung jawab sepenuhnya.

"Yang penting kalau ada biaya apa-apa nantinya mereka yang akan tanggung katanya," sambungnya.

Menurut Marischa, biaya pengobatan ayahnya di rumah sakit usai dibacok Dadeng mencapai Rp 2 juta.

Kosim mengalami luka robek di bagian kepala depan dan harus dijahit oleh dokter.

"Robek dalam dua senti, kena saraf otot kepala gitu. Tapi, enggak sampai ke tengkoraknya," terang Marischa.

Keluarga Dadeng juga meminta maaf ke keluarga Kosim dan menuliskan surat.

"Ada permintaan ke keluarga ke rumah uwak saya, terus buat surat perdamaian gitu lah," kata dia.

Kronologi

Marischa bercerita bahwa penyerangan terjadi sekitar pukul 7.00 WIB, Minggu (21/4/2024).

Saat itu, Marischa yang baru pulang bekerja sif malam berniat sarapan bersama keluarga di warung miliknya.

Ketika peristiwa itu terjadi, Marischa berada di warung bersama Habibah (20) adiknya, sang ibu Kania (45), dan ayahnya yang bernama Kosim (50).

"Kita enggak nyangka, orang kita lagi santai. Saya baru pulang kerja, adik saya baru bangun dan kita mau sarapan. Ayah saya lagi ngitung rokok, ibu saya habis masak buat sarapan saya," ucap Marischa ketika diwawancarai di lokasi kejadian, Senin (22/4/2024).

Saat keempatnya sedang bersantai, tiba-tiba Dadeng masuk ke warung dengan membawa golok dan langsung menyerang Marischa bersama adik, ibu, dan bapaknya dengan membabi buta.

Dadeng merupakan tetangga yang rumahnya berada di depan warung Kosim. Saat diserang, Marischa dan keluarganya pun berusaha melawan Dadeng.

"Kami berempat lawan dia satu orang dengan tempat yang sempit begini," ucap Marischa.

Dalam peristiwa itu Kania berusaha menyelamatkan kedua anaknya, karena Dadeng ingin menyerang kepala Marischa dan adiknya.
Namun, golok justru mengenai kepala Kosim.

"Mamah saya mau nyelamatin saya dan adik saya, soalnya yang dilihat mamah goloknya udah di atas kepala kita. Eh, yang kena malah bapak saya," terangnya.

Akibat luka bacokan itu, Kosim mengalami luka di kepala dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Saat tiba di rumah sakit, Kosim langsung mendapat penanganan dokter karena luka robek pada bagian kepala depan.

"Robek dalam 2 sentimeter. Kena saraf otot kepala, gitu. Tapi enggak sampai ke tengkoraknya," tutur Marischa.

Kini Kosim sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

Namun, dia tetap harus beristirahat karena kondisinya belum pulih sepenuhnya.

Selain Kosim, Marischa dan ibunya juga mengalami luka memar. "Pada sakit biru di tangan, mamah di kaki biru-biru," pungkasnya. (Kompas.com)


Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved