Pilpres 2024
Sutisna Ungkap Alasannya Nekat Peluk Paksa Gibran: Tak Kesampaian Salaman Pas Kampanye Akbar di GBK
Sutisna (44) mengungkapkan alasannya sampai nekat memeluk wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka secara paksa
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Sutisna begitu bahagia bisa melihat Gibran dari dekat, dan akhirnya ia pun nekat menerobos kerumunan serta penjagaan Paspampres untuk memeluk wapres terpilih itu.

Ia juga mengaku tak ada niat menyakiti Gibran.
"Karena saya ini benar-benar pendukungnya dia. Jadi pas begitu ada Mas Gibran datang ke daerah kami ya kami sangat senang sekali melihatnya, jadi di situlah timbul saya ini pengen memeluk sekali, karena benar-benar saya pendukungnya dia," ucap Sutisna.
Diberitakan sebelumnya, Sutisna nekat menerobos kerumunan warga hingga ajudan dan Paspampres demi memeluk Gibran pada saat kunjungan Rabu siang.
Sutisna menerobos kerumunan lalu mendekati Gibran dan langsung memeluknya.
Sutisna bahkan secara tak sadar menarik leher Gibran dengan cukup kencang sampai membuat sang wapres terpilih kaget.
Hal tersebut menuai reaksi serius dari ajudan dan Paspampres yang mengawal Gibran.
Salah seorang ajudan langsung mendekap dan memiting Sutisna serta membawanya mundur menjauhi kerumunan warga.
Diketahui, agenda tersebut merupakan kunjungan pertama Gibran ke masyarakat setelah bersama dengan Prabowo Subianto ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
Prabowo-Gibran ke depannya akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google NewsÂ
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.