Viral di Media Sosial
Kondisi Tukang Bubur yang Diserang Preman di Jaktim Menyedihkan, Sang Imam Salat Cuma Terbaring
Terkuak kondisi tukang bubur kacang hijau sekaligus imam masjid bernama Udin setelah diserang oleh preman di Jaktim.
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak kondisi tukang bubur kacang hijau sekaligus imam masjid bernama Udin setelah diserang oleh preman di Jalan Tanjung Lengkong, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu (24/4/2024), pukul 08.00 pagi.
Hal tersebut diungkap oleh tetangga Udin, Ibrahim kepada TribunJakarta.com.
Ibrahim menyebut fisik Udin memang tidak terluka dalam penyerangan tersebut.
Saat preman menghancurkan gerobak bubur Udin dengan senjata tajam secara membabi buta, korban hanya diam seribu bahasa.
Udin mematung melihat gerobak yang dipakainya untuk mencari nafkah dirusak hingga terbalik.
Bubur kacang hijau yang dibuat Udin dengan susah payah tumpah ke jalanan.
"Korban enggak terluka," kata Ibrahim.
"Korban ini orang baik, dia imam salat," imbuhnya.
Peristiwa pengrusakam tersebut ternyata membuat Udin terguncang.
Menurut Ibrahim, saat ia datang menjenguk, Udin hanya terbaring dan tak merespon perkataannya.
"Korban kini syok, lemas, ditanya juga engga respon," ucap Ibrahim.
"Dia merem aja," imbuhnya.
Di media sosial juga beredar foto Udin setelah penyerangan terjadi.
Udin terlihat terbaring di lantai rumahnya, sambil memegang erat tangan sang istri.
Ia tampak sangat ketakutan sekaligus terpukul.
Preman Makan Bubur Ogah Bayar
Ketua RW 07 Bidara Cina, Mamat Sahroni mengatakan penyerangan bermula ketika pelaku datang membeli bubur kepada korban yang sedang mangkal di Jalan Tanjung Lengkong.
"Datang beli bubur yang satu porsinya Rp5 ribu, katanya dibungkus saja (buburnya). Setelah dibungkus ditanyalah uangnya, mana uangnya," kata Mamat di Jakarta Timur, Kamis (25/4/2024).
Namun saat ditanya uang pembayaran, pelaku yang diduga dalam keadaan mabuk minuman beralkohol tersebut justru tidak membayar satu porsi bubur kacang hijau sudah dipesan.
Dia bahkan terkesan menyepelekan kewajiban pembayaran sebagai pembeli dan menjawab pertanyaan korban dengan kata 'gampang' sembari berlalu meninggalkan lokasi.
"Dia (pelaku) jawab gampang. Terus pak Udin menjawab 'ya sudah kalau memang enggak punya uang mau dibawa silakan, saya ikhlas' begitu. Setelahnya pelaku pulang," ujar Mamat.
Tapi setelah beberapa saat kemudian, pelaku yang diduga tidak terima dengan ucapan korban tiba-tiba kembali datang membawa sebilah celurit bersama dua orang temannya.

"Datang bertiga, pelaku, temannya satu orang pria, dan satu perempuan. Tapi yang bawa celurit satu orang. Begitu datang langsung menghancurkan gerobak, dipecahkan kacanya," tutur Mamat.
Secara membabibuta pelaku melakukan perusakan menggunakan sebilah celurit berukuran sekitar 1 meter hingga gerobak dagang bubur kacang hijau milik korban porak-poranda.
Saat kejadian korban hanya bisa pasrah melihat gerobak dagang yang digunakan untuk mencari nafkah dirusak, pun dengan warga sekitar tidak dapat menghentikan aksi penyerangan.
Baik Udin dan warga di sekitar lokasi hanya bisa diam lantaran khawatir bila melakukan perlawanan maka pelaku yang membawa senjata tajam justru menyerangnya.
"Pak Udin enggak kabur, tetap di situ. Dia mau bilang apa karena pelaku bawa celurit. Dia enggak luka. Waktu kejadian banyak orang (warga), mereka juga takut," sambung Mamat.
Usai melakukan aksinya pelaku bersama dua temannya pergi dari lokasi meninggalkan korban yang dalam keadaan syok karena melihat gerobak dagangnya dirusak secara membabibuta.
Belum Ditangkap
Pada hari kejadian pihak keluarga korban sudah melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan pelaku dapat ditangkap.
CCTV yang merekam saat pelaku berjalan menenteng sebilah celurit pun sudah diserahkan sebagai barang bukti atas laporan kasus penyerangan dan perusakan gerobak dagang.
Tapi menurut warga hingga kini pelaku belum juga diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus penyerangan.
"Untuk sementara masih berkeliaran. Belum ada penanganan dari pihak yang berwajib, belum ada tindakan. Dia (pelaku) sudah berkali-kali melakukan perusakan di RW 07," kata Mamat.
Dikonfirmasi kejadian, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahean mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban dan kini sedang melakukan penyelidikan.
Berdasar laporan diterima SPKT Polres Metro Jakarta Timur, pelaku penyerangan diduga melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam 335 KUHP dan Pasal 406 KUHP.
"(Anggota) Buser sedang melakukan pencarian pelaku," kata Armunanto.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.