Ajakan Pemilik Rumah Ditolak, Giri Ucap Syahadat Sebelum Tewas Tertimpa Tembok di Kramatjati
Giri (22) sempat menolak ajakan pemilik rumah sebelum tewas tertimpa tembok di Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2024).
TRIBUNJAKARTA.COM - Giri (22) sempat menolak ajakan pemilik rumah sebelum tewas tertimpa tembok di Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2024).
Pemilik rumah berinisial M sempat mengajak kuli bangunan asal Cianjur itu untuk mengopi sebelum bekerja.
Giri pun tersenyum saat diajak ngopi oleh pemilik rumah itu.
M menilai Giri merupakan sosok yang baik dan jujur.
"Korban orangnya baik. Sepanjang bekerja di sini juga memang anak yang jujur," kata M dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/4/20240.
Giri merupakan kuli bangunan yang merenovasi rumah keluarga M.
Selama merenovasi rumah M beberapa hari ini, Giri tidak pernah sungkan untuk mengobrol dengan bosnya.
Tidak hanya dengan M, Giri juga cukup akrab dengan anggota keluarga dan kuli lainnya.
"Saya sering tawarin dia ngopi dulu sebelum kerja. Biasanya dia, 'iya, iya mas' sambil senyum dan ngopi," kenang M.
Namun, beberapa puluh menit sebelum Giri tewas, ia menolak ajakan M.
"Sebelum kejadian, dia enggak ngopi. Langsung kerja. Habis itu terjadi kejadian itu," ujar M.
M pun tidak menyangka Giri tewas dalam musibah ini.
Korban masih bernyawa saat dievakuasi dari bawah reruntuhan tembok.
"Korban bisa dibilang mati syahid karena masih sempat ngucap 'laa ilaha illallah muhammadur rasulullah'," ungkap dia.
M mengatakan, ia sedang tidak berada di sekitar tembok yang roboh itu.
Saat mendengar kegaduhan, M langsung bergegas menghampiri tembok itu.
Di sana, M melihat Giri dan pekerja lainnya, Waslam (64).
"Di bawah tembok sudah ada Bang Giri dan Pak Waslam. Kami langsung bantu evakuasi," ujar M.
Proses evakuasi Giri cukup meninggalkan kesan yang mendalam di benak M.
Sebab, Giri terus mengucapkan dua kalimat syahadat sepanjang proses evakuasi dari reruntuhan tembok.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasi Ops Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman menuturkan, tembok menimpa dua kuli yang sedang bekerja.
"Temboknya mungkin kurang kuat, sehingga roboh dan menimpa dua pekerja," kata dia dalam keterangan video, Minggu (28/4/2024).
Dua korban itu adalah Giri (22) dan Waslam (64). Giri merupakan perantau asal Cianjur, sementara Waslam dari Cilacap.
Gatot menuturkan, hanya Waslam yang nyawanya terselamatkan.
Sedangkan Giri tewas di tempat. "Kondisi para korban, satu meninggal di tempat dan satu patah tulang," ujar dia.
Giri mengalami patah tulang pada leher, kaki kanan, dan rusuk.
Sementara Waslam patah tulang kaki kanan. "Para korban sudah dievakuasi oleh warga ke tempat yang aman di dekat TKP (tempat kejadian perkara). Kami hanya membantu untuk membawa para korban ke rumah sakit terdekat," papar Gatot.
Para korban dibawa ke RS Polri Kramatjati.
Jasad Giri langsung dibawa pihak keluarga pada hari yang sama. Sementara itu, Waslam saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.