4 Metode Pengobatan Paling Gila Sepanjang Sejarah, Mengonsumsi Merkuri sempat Populer di Turki

Siapa sangka metode pengobatan zaman dulu ternyata cukup ekstrem. Meski tergolong ekstrem, tapi efektifitasnya justru sangat minim

Editor: Muji Lestari
Ist
Ilustrasi dokter. Berikut ini metode pengobatan paling ektrem dan gila yang pernah ada 

Sifilis atau rajasinga adalah salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang paling terkenal. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini begitu ditakuti karena bisa menyebabkan pasiennya memiliki bisul di sekujur badan.

Sebagai akibatnya, mereka yang menderita sifilis bakal langsung dijauhi oleh orang-orang sekitarnya karena dianggap memiliki penampilan dan gaya hidup menjijikan.

Penduduk Eropa meyakini kalau sifilis aslinya penyakit yang berasal dari Benua Amerika. Pasalnya wabah sifilis di Eropa baru mulai timbul tidak lama setelah rombongan pelaut yang dipimpin oleh Columbus baru saja kembali usai melakukan perjalanan jauh dari Amerika.

Atas keyakinan itulah, banyak yang meyakini bahwa jika sifilis memang benar-benar berasal dari Amerika, maka penawar untuk penyakit ini harusnya juga dapat ditemukan di Amerika.

Tanaman asli Amerika seperti guaiac, sassafra, dan sarsaparilla digunalan untuk keperluan pengobatan sifilis. Namun tanaman-tanamam tersebut memiliki sifat membuat orang yang mengkonsumsinya mudah mengalami diare dan berkeringat.

Kenyataannya, memang efek samping itulah yang dicari oleh orang-orang saat mengobati sifilis. Karena sifilis diyakini bisa menular melalui cairan saat melakukan hubungan badan, maka sifilis diyakini juga bisa dibuang keluar tubuh melalui cairan yang dikeluarkan oleh tubuh.

4. Disuntik di Alat Kelamin

Biasanya saat seseorang disuntik, bagian tubuh yang disuntik adalah bagian kulit lengan atau bokong.

Namun, apa jadinya jika disuntik di bagian lubang alat kelamin? Tepanya di bagian tempat keluarnya air kencing tersebut.

Meskipun terlihat bikin ngilu, kenyataannya teknik pengobatan macam itu benar-benar pernah digunakan. Awalnya cairan yang disuntikkan adalah senyawa merkuri. Namun kemudian, penggunaan merkuri digantikan oleh senyawa perak koloid.

Metode suntik alat kelamin ini pertama kali dilakukan di Paris sebagai tanggapan atas maraknya penyebaran penyakit menular seksual di ibukota Perancis tersebut.

Penyuntikan massal dengan senyawa serupa kemudian juga dilakukan oleh militer Amerika Serikat semasa Perang Dunia Pertama. Dokter yang melakukan penyuntikkan dianjurkan untuk memasukkan jarum suntik sedalam mungkin ke dalam saluran kemih supaya makin banyak permukaan saluran alat kelamin yang terdampak.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved