Pilpres 2024

Pengamat Prediksi Peta Politik Usai Kabinet Prabowo Terbentuk, PDIP Bernasib Seperti PKS era Jokowi

PEngamat meyakini hanya PDIP yang akan menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat tiba di Rumah Sakit Pusat Angkatan (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik, Ujang Komarudin, meyakini hanya PDIP yang akan menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Sedangkan untuk PKS ini masih 50:50, ada kemungkinan berkoalisi dengan Prabowo-Gibran, ada juga menjadi oposisi," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (30/4/2024).

Lantas bagaimanakah peta politik dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang jika mayoritas parpol di parlemen turut dikuasainya.

Sebab, PKB dan NasDem juga hampir pasti akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.

Menurut Ujang, secara politik tentunya semakin gemuknya koalisi di parlemen akan memudahkan Prabowo-Gibran untuk menjalankan pemerintahan dan memenuhi janji politiknya.

Namun jika nantinya Prabowo-Gibran membuat kebijakan yang tidak pro rakyat maka hal itu tidak akan bisa digagalkan lantaran jumlah kursi PDIP sebagai oposisi tentu kalah dengan gabungan parpol pendukung pemerintah.

Hal itu sebagaimana yang terjadi di pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini yang hanya menyisakan PKS sebagai oposisi.

Berbagai Undang-undang kontroversial seperti revisi UU KPK maupun UU Cipta Kerja bisa digolkan karena mayoritas fraksi adalah bagian dari kekuasaan pemerintah.

"Karena memang, kekuatan pemerintahan Jokowi Maruf Amin mayoritas di parlemennya. Nah, formula seperti itu juga, kelihatannya akan terjadi di pemerintahan Prabowo-Gibran.  

Presiden terpilih, Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024) malam.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024) malam. (Tribunnews/Jeprima)

Tetapi mudah-mudahan Prabowo-Gibran bisa menjalankan amanah publik, amanah rakyat dengan baik dengan membuat kebijakan yang tidak melukai rakyat," papar Ujang.

Sementara itu, terkait dinamika di internal koalisi pemerintah nantinya, Ujang meyakini Prabowo bisa mengakomodir semua parpol pendukungnya.

Di antaranya dengan memberikan jatah menteri secara proporsional sesuai apa yang telah mereka berikan agar tidak menimbulkan kecemburuan politik di para anggota Koalisi Indonesia Maju.

"Tentunya mereka sih sudah sama-sama paham, sama-sama tahu, siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana," ujar Ujang.

Peran PDIP di Oposisi

Keyakinan Ujang bahwa PDIP akan berada di oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran tentu karena luka mereka yang belum hilang terhadap Jokowi.

Menurutnya, hal itu yang akan membuat tensi politik antara PDIP untuk mengkritik pemerintahan mendatang akan begitu kuat.

"Kalau PDIP, oposisi sendiri ini menarik. karena akan semakin keras, akan semakin kencang dalam mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran," ucap Ujang.

Meski secara hitung-hitungan politik di parlemen kalah jumlah, Ujang menyebut PDIP akan mendapat 'bekingan' dari pihak luar yakni kelompok masyarakat hingga akademisi untuk mengawasi jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Nanti kalau PDIP tidak didukung oleh partner-partner lain, kelihatannya nanti akan bersama-sama dengan civil society, dengan kekuatan kaum intelektual, cendekiawan, kalangan kampus, aktivis, pasti akan kesana berkolaborasinya untuk bisa mengkritisi jalannya pemerintahan," ujar Ujang.

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved