DBD Melonjak, Jumantik di Cakung Justru Ditolak Warga Saat Mau Berantas Sarang Nyamuk
Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mendapati sejumlah warga yang menolak rumahnya dimasuki juru pemantau jentik (Jumantik).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mendapati sejumlah warga yang menolak rumahnya dimasuki juru pemantau jentik (Jumantik).
Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah mengatakan berdasar laporan dan pemantauan ada warga menolak kedatangan Jumantik saat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Keluhan ibu-ibu (kader) Jumantik seperti itu. Dari laporan Jumantik masih ada kasus warga yang menolak rumahnya didatangi," kata Junaidah, Rabu (1/5/2024).
Padahal PSN dengan mengecek keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti pemicu DBD pada tempat penampungan air, di antaranya bak mandi dan ember perlu dilakukan rutin.
Terlebih saat kasus DBD di DKI Jakarta meningkat, upaya pencegahan melalui PSN dan 3M yakni menguras, dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas kian penting.
Dari hasil laporan, warga kerap menolak kedatangan kader Jumantik saat bertugas dengan melontarkan berbagai alasan sehingga pemeriksaan jentik nyamuk aedes aegypti tak bisa dilakukan.
"Mereka (warga) mungkin enggak nyaman sampai meriksa ke kamar mandi. Kadang alasannya oh bapaknya lagi mandi. Jadi kan enggak bisa dimasukin. Ada juga alasannya baru saya kuras kok," ujarnya.
Junaidah menuturkan pihaknya sudah meminta kepada seluruh kader Jumantik bila ada warga yang menolak rumahnya dilakukan pemeriksaan jentik segera melapor ke Puskesmas.
Nantinya laporan tersebut akan ditindaklanjuti dengan mengerahkan petugas gabungan dari unsur tiga pilar Kecamatan Cakung untuk melakukan pemeriksaan jentik aedes aegypti.
Hasilnya terbilang efektif karena setelah warga melihat petugas gabungan dari Puskesmas, Kecamatan, Bhabinkamtibmas, Babinsa mereka bersedia rumahnya diperiksa.
"Kita juga minta data sama Jumantik orang-orang yang susah dimasuki rumahnya. Akan kita datangi ke situ. Karena kita datangi ramai-ramai ya langsung diperbolehkan," tuturnya.
Sebagai informasi berdasar data Puskesmas Kecamatan Cakung pada periode 22-27 April 2024 tercatat 56 kasus DBD, yang 32 di antaranya merupakan anak usia 0-18 tahun.
Atas peningkatan kasus ini Kecamatan Cakung pun meningkatkan PSN yang awalnya dua kali dalam sepekan menjadi tiga untuk mencegah nyamuk aedes aegypti berkembang biak
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.