Beda 4 Jam dengan Indonesia, Ini Cara Atasi Jet Lag Bagi Jemaah Haji yang Baru Tiba di Arab Saudi

Jemaah haji mengalami jet lag saat baru tiba di Arab Saudi? Simak cara mengatasi jet lag akibat perbedaan waktu antara Indonesia dan Saudi Arabia.

|
Editor: Muji Lestari
Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019
Simak cara mengatasi jet lag bagi jemaah haji yang terbang ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji 2024 

TRIBUNJAKARTA.COM - Setiap negara memiliki zona waktu yang berbeda, hal ini menyebabkan adanya perbedaan waktu di tiap-tiap negara. Termasuk Indonesia dengan Saudi Arabia.

Adanya perbedaan waktu antara Indonesia dengan Saudi Arabia tak jarang membuat tubuh kesulitan menyesuaikan keadaan.

Hal serupa juga dialami para jemaah haji Indonesia yang terbang Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji.

Sejumlah jemaah haji kerap mengalami jet lag atau ketidak mampuan tubuh untuk menyesuaikan keadaan di tempat yang baru.

Utamanya, dipicu akibat perbedaan waktu empat jam antara Indonesia dan Arab Saudi.

Kondisi jet lag ini merupakan kelainan sementara dalam penerbangan yang menyebabkan tubuh menjadi lelah, bingung, dehidrasi, diare, bahkan bisa menyebabkan amnesia sesaat.

Jet lag juga dapat menganggu pola tidur tubuh kita yang membuat kita merasa mengantuk dan tidak semangat menjalani hari.

Jemaah haji gelombang pertama kloter empat yang tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur (2023).
Jemaah haji gelombang pertama kloter empat yang tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur (2023). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Lantas, adakah cara mengatasi jet lag bagi jemaah haji?

Tips Cara Mengatasi Jet Lag

Melansir akun Instagram resmi @kemenag_ri, membagikan tips mengatasi jet lag bagi para jemaah calon haji.

Dr Rosi menyampaikan, ada beberapa cara mengatasi jet lag pasca penerbangan ke Tanah Suci.

Berikut cara mengatasi jet lag bagi jemaah haji yang dirangkum TribunJakarta dari @kemenag_ri:

  1. Minum air minimal 200 ml per jam.
  2. Tidak menahan buang air kecil maupun buang air besar
  3. Tetap konsumsi makanan selama penerbangan
  4. Lakukan peregangan tubuh
  5. Upayakan tetap terjaga 1 jam sebelum pesawat mendarat

Jika ada keluhan kesehatan segara konsultasikan dengan dokter pendamping kloter

Cara Mencegah Heat Stroke saat Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi

Perbedaan cuaca panas di Tanah Air dan Tanah Suci dapat membuat kondisi tubuh jemaah haji kaget, sehingga para jemaah diimbau untuk menjaga kesehatan secara ekstra selama menjalankan ibadah haji 2024.

Pasalnya, cuaca panas di Arab Saudi dapat mengakibatkan heat stroke atau serangan panas bagi jemaah haji.

Menghindari hal tersebut, jemaah haji diharuskan mengonsumsi air yang cukup agar tubuh dapat terhidrasi dengan baik, sehingga dapat terhindar dari kondisi heat stroke atau serangan panas.

Heat stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.

Kedatangan jemaah calon haji asal Garut dan Cianjur kloter satu dan dua di Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi, Senin (23/5/2023).
Kedatangan jemaah calon haji asal Garut dan Cianjur kloter satu dan dua di Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi, Senin (23/5/2023). (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

Saat mengalami kondisi heat stroke, suhu badan akan cepat meningkat hingga mencapai 41 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit.

Pada kondisi tersebut, tubuh sudah tak lagi dapat mengeluarkan keringat.

Heat stroke merupakan kondisi yang sangat berbahaya, karena dapat memperberat penyakit seseorang dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Dilansir Kompas.com dari laman Kemenkes, Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan Edi Supriyatna mengatakan jika perbedaan suhu ekstrim ditambah dengan kelembaban yang rendah di Arab Saudi dapat menyebabkan dehidrasi.

Apabila kondisi dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan situasi yang lebih parah seperti heat exhausted bahkan heat stroke.

“Kunci dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,” kata Edi.

Asupan mineral yang cukup akan menjadi kunci penting untuk menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dan terhindar dari kondisi heat stroke.

Mengonsumsi minuman berelektrolit

Air yang dicampur elektrolit berfungsi sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan ibadah haji di tengah cuaca yang terik dan minim kelembaban.

Jemaah haji dapat membuat air berelektrolit dengan cara mencampurkan satu saset oralit dengan 600 ml air, dan dikonsumsi setelah beraktivitas di luar hotel.

Suasana jemaah haji Indonesia menunggu bus sholawat untuk salat di Masjidil Haram, Jumat (26/7/2019).
Suasana jemaah haji Indonesia menunggu bus sholawat untuk salat di Masjidil Haram, Jumat (26/7/2019). (Tribunnews/Bahaudin/MCH2019)

Selain itu, jemaah haji disarankan untuk tetap meminum air 5-6 botol per hari dengan takaran 600 ml setiap botolnya.

Edi juga meminta jemaah haji untuk menghindari pajanan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan memakai topi yang lebar.

Selain itu, jemaah haji dapat menggunakan pakaian longgar yang mudah menyerap keringat dan selalu menggunakan alas kaki ketika berpergian.

Jika terdapat bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari secara langsung, terutama muka dan tangan, jemaah haji dapat menyemprot bagian tubuh tersebut dengan air.

“Edukasi ini harus dijalankan mulai dari sekarang, sebelum jemaah haji berangkat,” jelas Edi.

Gejala heat exhausted

Berikut ini adalah gejala heat exhausted: 

  • Rasa sakit kepala
  • Keringat berlebihan
  • Kulit terlihat pucat
  • Lembab
  • Terasa dingin
  • Napas cepat
  • Mual
  • Nyeri otot

Jika jemaah haji mengalami gejala heat exhausted maka dapat diatasi dengan minum air yang cukup untuk mengganti elektrolit yang hilang.

Selain itu juga dapat menyemprotkan tubuh dengan air dan beristirahat setidaknya selama 30 menit.

Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024

Adapun jemaah haji Indonesia kloter pertama akan diberangkatkan pada 12 Mei 2024.

Berikut adalah jadwal perjalanan haji 2024, dikutip dari laman Kementerian Agama:

1. 03 Dzulqa’idah 1445 / 11 Mei 2024, Jemaah Haji masuk Asrama Haji

2. 04-15 Dzulqa’idah 1445 / 12-23 Mei 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Indonesia ke Madinah

3. 13-24 Dzulqa’idah 1445 / 21 Mei-01 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Madinah ke Makkah

4. 16 Dzulqa’idah-04 Dzulhijjah 1445/24 Mei-10 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Indonesia ke Jeddah

5. 04 Dzulhijjah 1445 / 10 Juni 2024, Closing Date

6. 08 Dzulhijjah 1445 / 14 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji dari Makkah ke Arafah

7. 09 Dzulhijjah 1445 / 15 Juni 2024, Wukuf di Arafah

8. 10 Dzulhijjah 1445 / 16 Juni 2024, Idul Adha

9. 11-13 Dzulhijjah 1445 / 17-19 Juni 2024, Hari Tasyrik I, Tasyrik II (Nafar Awal), Tasyrik III (Nafar Tsani)

10. 16-27 Dzulhijjah 1445 / 22 Juni-03 Juli 2024, Pemulangan Jemaah Haji Gelombang I dari Jeddah ke Indonesia

11. 16 Dzulhijjah 1445 / 22 Juni 2024, Awal Kedatangan Jemaah Haji Gelombang I di Indonesia

12. 20 Dzulhijjah 1445-07 Muharram 1446 / 26 Juni-13 Juli 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah

13. 28 Dzulhijjah 1445-15 Muharram 1446 / 04-21 Juli 2024, Pemulangan Jemaah Haji Gel. II dari Madinah ke Indonesia

14. 01 Muharram 1446 / 07 Juli 2024, Tahun Baru Hijriah

15. 16 Muharram 1446 / 22 Juli 2024, Akhir kedatangan Jemaah Haji Gel. II di Indonesia

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved