Viral di Media Sosial

Beredar Isu Buronan Pembunuh Vina Anak Mantan Bupati, Hotman Paris Desak Penyidik: Jemput Sekarang

Di media sosial beredar isu atau kabar yang menyebut salah satu buronan pembunuh Vina Cirebon merupakan anak mantan bupati.

TribunJabar
Di media sosial beredar isu atau kabar yang menyebut salah satu buronan pembunuh Vina Cirebon merupakan anak mantan bupati. Diketahui 8 tahun berlalu, tiga pembunuh Vina dan kekasihnya Eki, bernama Andi, Egi, dan Dani masih buron. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial beredar isu atau kabar yang menyebut salah satu buronan pembunuh Vina Cirebon merupakan anak mantan bupati.

Diketahui 8 tahun berlalu, tiga pembunuh Vina dan kekasihnya Eki, bernama Andi, Egi, dan Dani masih buron.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast memberi ultimatum ketiga pelaku yang sudah buron sejak 2016 itu.

 

 

Dia meminta para pelaku segera menyerahkan diri.

"Kami mengimbau kepada tiga tersangka yang masih DPO, maupun pihak orang tuanya ya, kalau mengetahui terkait dengan perkembangan kasus ini, kami minta agar dapat secepat menyerahkan diri kepada kami. Sehingga kami dapat memproses sesuai dengan undang-undang yang berlaku," ujar Abast.

Abast mengatakan polisi juga akan menindak tegas siapa saja yang berusaha menyembunyikan keberadaan tiga pembunuh Vina.

"Sesuai undang-undang yang berlaku, bila ada upaya melindungi, menutupi jejak pelaku atau menyembunyikan, bisa dikenakan tindak pidana. Jadi kami harap dapat berkoordinasi dan menyerahkan diri,"ujarnya.

Terpisah pengacara Vina Cirebon, Hotman Paris menanggapi isu yang menyebut orangtua salah satu buronan pembunuh kliennya adalah mantan bupati.

"Semakin terkuak kasus Vina Cirebon, apakah benar yang DPO itu anak seorang mantan bupati," ucap Hotman Paris dikutip TribunJakarta.com dari Instagram, pada Sabtu (18/5/2024).

Hotman Paris mendesak penyidik Polda Jabar untuk bergerak cepat dan menyelidiki kebenaran rumor tersebut.

"Ayo penyidik segera turun ke lapangan, panggil mantan bupatinya," kata Hotman Paris.

"Apakah benar salah satu pelaku yang DPO anak mantan bupati?"

"Sudah viral dimana-mana." imbuhnya.

Jika isu tersebut benar adanya, Hotman Paris meminta penyidik untuk langsung menyita seluruh ponsel milik anggota keluarga sang mantan bupati.

"Ayok jemput malam ini juga,"

"Langsung sita semua HPnya," imbuhnya.

Namun hingga berita ini diturunkan belum diketahui identitas mantan bupati yang dimaksud Hotman Paris.


Polisi dan Pemdes Kerjasama

Pemerintah Desa Banjarwangunan telah mengantongi 25 nama yang memiliki kesamaan dengan nama para pelaku pembunuhan Vina.

Diketahui Pegi atau Egi, Andi, dan Dani beralamat Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Dikonfirmasi hal ini, Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman, menyampaikan bahwa pemdes bersama kepolisian telah melakukan pengecekan mendalam terhadap nama-nama tersebut.

"Setelah polisi merilis 3 nama pelaku berasal dari Desa Banjarwangunan, saya didampingi kepolisian juga dari Polsek dan Polres mengkroscek langsung tiga nama-nama tersebut," ujar Sulaeman saat diwawancarai di kantornya, Sabtu (18/5/2024).

Sulaeman menjelaskan bahwa hasil pengecekan terhadap tiga nama yang dirilis oleh polisi, yaitu Egi atau Pegi, Andi dan Dani di mana hasilnya, nama Egi atau Pegi, tidak ada yang terdaftar sebagai warganya.

Sementara Andi, pihaknya menemukan 15 nama yang sesuai dengan nama yang dicari polisi.

Namun setelah dikroscek, 15 orang bernama Andi ini tidak sesuai dengan orang yang dicari polisi.

"Selanjutnya ada Dani, di kami (Desa Banjarwangunan) yang bernama Dani ada 10 orang, tapi sama kaya Andi, setelah dikroscek bukan Dani yang dimaksud," jelas dia.

Proses pengecekan ini, lanjut Sulaeman dilakukan dengan teliti karena melibatkan petugas kepolisian dari Polsek maupun Polres dengan mendatangi satu per satu warga yang namanya sama.

Pihaknya pun tidak mendapatkan kesulitan selama melakukan kroscek.

"Karena kami datangi langsung rumahnya dan alhamdulillah tidak sesuai dengan DPO yang dicari polisi," katanya.

Namun, Sulaeman mengakui ada kesulitan dalam mencari pelaku yang dimaksud kepolisian.

Kesulitannya karena polisi hanya merilis nama dan ciri-cirinya saja.

Tidak ada foto, nama lengkap maupun alamat yang detail termasuk tidak ada sketsa wajah pelaku.

Sulaeman juga menyampaikan kekhawatirannya terkait nama desa yang sedikit tercoreng akibat dugaan tersebut.

"Di sisi lain, sebenarnya dengan menyertakan nama desa, desa kami sedikit tercoreng sih, karena kan masih diduga gitu. Ya mudah-mudahan saja di kami tidak ada 3 pelaku yang dimaksud polisi itu," katanya.

Desa Banjarwangunan sendiri memiliki 46 RT dan 9 RW, dengan jumlah penduduk sekitar 11 ribuan dan 3 ribuan kepala keluarga. (*)

 

 

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.

Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved