Dalam Sebulan Kemenhub
Geger 3 Kasus Terkait Kemenhub Sepanjang Mei, 2 Pejabat Selingkuh, KDRT hingga Lecehkan Youtuber
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat geger Indonesia sepanjang Mei 2024. Dua pejabatnya membuat kasus dengan perempuan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat geger Indonesia sepanjang Mei 2024.
Tiga kasus terkait Kemenhub terjadi dan viral menjadi konsumsi masyarakat luas.
Dari tiga kasus itu, dua di antaranya merupakan ulah pejabat terkait dengan perempuan, dugaan pelecehan hingga perselingkuhan.
1. Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior
Awal Mei 2024, masyarakat digegerkan dengan berulangnya kasus penganiayaan senioritas berujung kematian di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
Seorang taruna tingkat 1 sekolah kedinasan di bawah Kemenhub itu, Putu Satria Ananta Rustika (19), tewas dianiaya di kamar mandi sekolah pada Jumat (3/5/2024).
Ada empat senior tingkat 2 yang ditangkap dan menjadi tersangka. Mereka adalah Tegar Rafi Sanjaya (21), KAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A.
"Tidak ada penambahan pelaku, hanya empat orang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian saat dikonfirmasi, Jumat (17/5/2024).
Tegar dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat, sementara ketiga rekan seangkatannya dijerat pasal 55 juncto 56 KUHP karena keikutsertaan melakukan tindak pidana.

Putu tewas setelah dipukuli sebanyak lima kali di bagian ulu hatinya oleh tersangka Tegar dalam toilet koridor KALK C, lantai 2 STIP Jakarta.
Setelah korban lemas terkapar, Tegar melakukan upaya pertolongan pertama tak sesuai prosedur dengan cara memasukkan tangannya ke dalam mulut Putu Satria sehingga membuat juniornya itu meregang nyawa dan meninggal dunia.
Kemudian, tersangka FA alias A adalah taruna tingkat 2 yang memanggil korban Putu bersama rekan-rekannya dari lantai 3 untuk turun ke lantai 2.
Selanjutnya, tersangka WJP berperan memprovokasi tersangka Tegar untuk melakukan pemukulan terhadap korban Putu.
WJP juga meminta Putu untuk tidak mempermalukan dirinya dan harus kuat menerima pukulan.
Yang terakhir, tersangka KAK merupakan taruna tingkat 2 yang menunjuk Putu untuk dijadikan korban pemukulan pertama, sebelum berlanjut ke empat taruna tingkat 1 lainnya.
Direktur atau Ketua STIP, Ahmad Wahid pun dicopot dari jabatannya oleh Kemenhub pascakasus tersebut.
2. Dugaah Pelecehan Youtuber Korea
Sepekan setelah kasus meninggalnya Putu Satria, viral video seorang Youtuber Korea Selatan, Jiah, yang "digoda" pria berkepala plontos saat membuat video di sebuah rumah makan di Manado, Sulawesi Utara.
Jiah tidak nyaman ditanya-tanya oleh pria yang mengaku bernama Albert itu, sampai diajak ke hotelnya.
Video tersebut viral pada Kamis (9/5/2024).
Belakangan diketahui, pria botak mengaku Albert tersebut adalah Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangia Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara, Asri Damuna.
Asri Damuna habis jadi bulan-bulanan netizen di dunia maya.

Kemenhub pun bereaksi. Asri Damuna dibebastugaskan dari jabatannya untuk proses penyelidikan.
"Kementerian Perhubungan sangat menyesalkan video viral yang melibatkan Asri Damuna, Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka. Yang bersangkutan telah dibebastugaskan guna memudahkan penyelidikan dan tindakan lebih lanjut," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam keterangannya, Jumat (10/5/2024).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah memerintahkan agar kebenaran berita yang tengah viral tersebut segera diusut dan diberikan sanksi tegas jika terbukti bersalah.
Pihak Kemenhub pun tengah menyelidiki kasus pria berkepala plontos itu.
"Jika terbukti benar, maka artinya yang bersangkutan tidak dapat menjaga marwah sebagai Aparatur Sipil Negara. Kemungkinan akan ada sanksi internal terkait hal tersebut," kata Adita.
"Kemenhub berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami meminta kepada seluruh ASN agar dapat menjaga marwah dan etika baik sebagai pegawai pemerintah," pungkasnya.
Selingkuh hingga Injak Al-Qur'an
Terkini, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep Kosasih dipolisikan terkait penistaan agama karena diduga menginjak Al-Quran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut, laporan terkait dugaan penistaan agama oknum pejabat Kemenhub itu, masuk pada Rabu (15/5/2024).
"15 Mei hari Rabu, kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama. Terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut," kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).
Istri Asep, Vany Kosasih, menjelaskan, dugaan penistaan agama itu terjadi saat sang suami tengah berusaha meyakinkan dirinya dengan cara bersumpah di atas Al-Quran.

Vany mengaku, awalnya ia sempat memergoki Asep berselingkuh dengan seorang dokter.
Namun saat ditanyakan, Asep pun berdalih tak pernah selingkuh.
Atas inisiatifnya sendiri, ia ingin membuktikan bahwa dirinya tak pernah berselingkuh dengan bersumpah di atas Al-Quran.
"Awalnya kan suamiku selingkuh, dalam artian inisiatif sendiri mau membuktikan kalau dia nggak selingkuh dengan cara bersumpah di atas Al-Quran," kata Vany di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024).
Vany mencurigai suaminya sudah berselingkuh dengan dokter kecantikan inisial N selama satu tahun terakhir.
Ia pun mengaku, sudah memiliki bukti berupa foto-foto dan chat.
Asep juga dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan sudah ditetapkan tersangka.
Kendati demikian, Asep hingga kini belum ditahan.
"Jadi ada dua KDRT, di Merauke satu, setelah menginjak Al-Quran," ungkap Vany.
Di sisi lain, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kemenhub, menyebut tidakan Asep Kosasi yang diduga menistakan agama merupakan tindakan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan institusi tempat bekerja.
Sementara terkait kasus KDRT, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Cecep Kurniawan menyebut Kemenhub telah membebastugaskan Asep Kosasih dari jabatan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke sementara waktu.
Adapun pembebastugasan sementara dari jabatan ini, dilakukan agar memudahkan pemeriksaan terkait dugaan kasus KDRT yang melibatkan Asep.
"Kami sangat menyesalkan kasus kekerasan rumah tangga yang melibatkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Asep Kosasih. Saat ini yang bersangkutan telah dibebastugaskan guna memudahkan penyelidikan lebih lanjut," ujar Cecep di Jakarta, Kamis (16/6/2024).
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Prakiraan Cuaca Kota Jakarta Sabtu 20 September 2025, Lima Wilayah DKI Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Hadiri Pelantikan Komda Pemuda Katolik Jakarta, Gubernur Pramono Tegaskan Siap Berkolaborasi |
![]() |
---|
Siap-siap Macet! PAM Jaya Bakal Buat 100 Titik Galian untuk Sambung Pipa Air di 2026 |
![]() |
---|
5 Fakta Wahyudin Moridu Anggota DPRD Gorontalo Viral Ucap 'Kita Rampok Uang Negara': Hartanya Minus |
![]() |
---|
Rumahnya Ditabrak Transjakarta, Jeritan Ibu di Cakung Tertimpa Puing Peluk Sang Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.