Anak Dibiarkan Disetubuhi Pacarnya
KAGET! Ketua RT di Duren Sawit Ungkap Sosok Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar
Warga Duren Sawit, Jakarta Timur dibuat heran dengan kasus Neneng Komala Dewi (47) yang tega membiarkan putrinya berhubungan badan hingga hamil.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Warga Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur dibuat heran dengan kasus Neneng Komala Dewi (47) yang tega membiarkan putrinya berhubungan badan hingga hamil.
Neneng yang seharusnya melindungi HR sebagai anaknya justru merekam ketika anaknya berhubungan dengan kekasih HR pada satu unit kontrakan di wilayah Kranji, Bekasi Kota.
Bahkan saat mengetahui HR mengandung, Neneng secara sadar membantu putrinya melakukan menggugurkan kandungan hingga HR melahirkan pada di rumahnya pada 16 April 2024 lalu.
Ketua RT tempat Neneng dan HR tinggal, Nurali mengatakan tindakan Neneng dan HR melakukan aborsi membuat warganya terkejut karena selama ini mereka tak mengetahui korban hamil.
Pasalnya selama tinggal di wilayah Kecamatan Duren Sawit, baik pengurus lingkungan maupun warga tidak pernah melihat adanya laki-laki tak dikenal berkunjung.
"Saya enggak pernah lihat, kayaknya (pacar HR) enggak pernah ke situ. Kalau anaknya bu Neneng satu saja, HR saja," kata Nurali saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024).
Menurutnya beberapa bulan sebelum kejadian warga sekitar juga tidak melihat adanya perubahan secara fisik ketika HR yang mengindikasikan bahwa HR sedang mengandung.
Sehari-harinya HR hanya menjalani rutinitas seperti biasa sebagai siswi sekolah menengah atas (SMA) yang tinggal bersama ibu, dan sejumlah kerabat lain dalam satu rumah.
"Ada enam jiwa yang tinggal (di rumah Neneng). Anaknya (HR) masih sekolah. Kalau Neneng enggak bekerja, dibantu sama keluarga. Dia jarang bergaul dengan lingkungan," ujarnya.
Nurali menuturkan baru mengetahui HR hamil dan telah melakukan aborsi di rumah saat sejumlah pihak dari satu LBH pendamping anak mendatangi rumah Neneng.
Namun kala itu Neneng dan HR sudah diamankan jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur atas tindakan aborsi dilakukan.
"Ada pihak bantuan hukum yang datang. Di situ baru saya tahu kejadian (Neneng dan HR aborsi). Setelah ada laporan dari Puskesmas baru saya tahu, tapi saya lupa tanggal berapa," tuturnya.
Guna mencegah kasus serupa pengurus lingkungan di Nurali mengimbau para orangtua meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, khususnya terkait lingkup pergaulan.
Nurali menuturkan seluruh kader Dasawisma dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga terus mensosialisasikan terkait bahaya kenakalan remaja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.