Cerita kriminal
Dua Oknum Polisi Terduga Penipu Petani Asal Subang Dipecat, Satu Lainnya Diperiksa Propam
Dua Oknum Polisi Terduga Penipu Petani Asal Subang Dipecat, Satu Lainnya Diperiksa Propam
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Seorang petani asal Subang, Carlim Sumarlim (56), mengaku jadi korban penipuan setelah anaknya dijanjikan lolos sebagai polisi wanita (polwan).
Carlim diduga ditipu oleh tiga oknum polisi. Dua di antaranya ternyata sudah dipecat dari Polri.
"Oknum-oknum ini, kami jelaskan ya bahwa saudara AS dan YFN sudah dilakukan pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (22/5/2024).
Ade Ary mengungkapkan, AS dipecat karena kasus narkoba pada 2004. Sedangkan YFN dipecat pada 2017.
"Peristiwa yang dilakukan oleh saudari YFN ini pembuatan telegram rahasia palsu dan berita dan ada akibat berita viral tersebut itu dilakukan penegakan hukum," ungkap dia.
Sementara itu, oknum polisi berinisial HP masih diperiksa Ditpropam Polda Metro Jaya karena diduga melanggar kode etik.
"Yang ketiga, saudari HP ini masih dalam proses pelanggaran dugaan kode etik profesi oleh Ditpropam Polda Metro Jaya," ucap Ade Ary.
Saat ini, kata Ade kasus dugaan penipuan tersebut masih diusut oleh penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
"Yang jelas penyidiknya adalah Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Jakarta Barat," kata dia.
Sebelumnya, Carlim mengaku telah menyerahkan uang sebesar Rp 598 juta kepada pihak yang berjanji dapat meloloskan sang anak untuk menjadi anggota Polri.
Dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (21/5/2024), Carlim mengatakan uang sebesar Rp 598 juta yang ia serahkan merupakan hasil penjualan sawah dan kebunnya.
Menurut Carlim peristiwa itu terjadi pada tahun 2016 lalu.
Saat itu, dirinya didatangi oleh Asep Sudirman, mantan anggota Polri yang merupakan tetangga kampungnya.
"Awalnya saya kan tidak ada minat anak saya daftar polisi, datanglah Bapak Tarya dan Pak Asep yang mengiming-imingi suruh anak masuk ke kepolisian," kata Carlim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.