DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Keluarga Bingung Saksi Kasus Vina Bermunculan, Eks Pengacara Bharada E Singgung Rekaan: Kasihan Pegi

Keluarga almarhumah Vina Cirebon bingung banyak saksi bermunculan dalam kasus itu. Deolipa Yumara menyinggung rekaan sehingga kasihan dengan Pegi.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Keluarga almarhumah Vina Dewi Arsita mengaku bingung dengan banyaknya saksi yang bermunculan dalam kasus pembunuhan tahun 2016 itu.

Saksi-saksi tersebut muncul seiring perhatian publik terhadap kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya kekasihnya Muhammad Rizky Rudiana atau Eki yang terjadi pada Sabtu 27 Agustus 2016.

Saksi-saksi yang bermunculan dalam kasus Vina Cirebon itu juga ditanggapi eks pengacara Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Deolipa Yumara menyinggung ingatan manusia atas kejadian masa lalu yang hanya lima persen.

"Ini kasus sudah semrawut, gimana merapikannya jawabannya susah, yang kasihan Pegi Setiawan," kata Deolipa dikutip dari tayangan TVone, Kamis (7/6/2024).

Deolipa pun mempertanyakan masa penahanan Pegi Setiawan yang kini ditangkap aparat Polda Jawa Barat atas dugaan keterlibatan kasus Vina Cirebon ini.

Apalagi, hanya Pegi Setiawan yang kini diproses hukum. Mengingat para terpidana lainnya telah menjalani proses persidangan di pengadilan.

"Berapa lama? bisa tiga bulan dia ditahan, sementara kan tinggal dia saja yang diproses hukum, tapi landasan dia diproses hukum? apakah ada saksi yang menyatakan Pegi Setiawan melakukan pidana 8 tahun lalu? kalaupun ada siapa saksinya?" tanya Deolipa.

Deolipa pun mengutip pernyataan Hotman Paris yang menyatakan hanya satu terpidana yang mengatakan Pegi Setiawan. Sementara dalam adagium hukum diterangkan satu saksi bukanlah saksi atau “unus testis nullus testis”.

Deolipa pun heran timbul banyak saksi baru bermunculan semenjak kasus Vina Cirebon menjadi sorotan.

"Apakah ini bisa dipakai, saya nyatakan tidak bisa dipakai," kata Deolipa.

Ia lalu menjelaskan manusia memiliki keterbatasan dalam mengingat terlebih jangka waktu delapan tahun. Ia menegaskan manusia tidak bisa detil mengingat peristiwa yang telah lama terjadi.

"Paling tinggi 5 persen pada suatu kejadian, enggak akan pernah bisa siapapun yang bilang A,B,C,D pada delapan tahun lalu adalah reka-rekaan," kata Deolipa.

Deolipa menuturkan manusia mengalami kejadian pengalaman dan persoalan setiap harinya.

Oleh karena itu, Deolipa meragukan kesaksian yang mendetil dalam kasus Vina Cirebon yang diungkapkan saat ini.

"Momen bisa diingat, detil enggak bisa, kita ingat berjabat tangan dengan orang tua tapi sekitarnya enggak," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved