3 Penyebab Anak Tantrum, Emosian, hingga Sulit Diatur, Salah Satunya Orangtua Tak Konsisten

Salah satunya penyebab anak tantrum adalah karena orangtua yang tak konsisten memberikan aturan.

Editor: Siti Nawiroh
pexels.com
Ilustrasi anak tanrum. Orangtua ternyata bisa menjadi penyebab anak menjadi sering tantrum, emosian, hingga sulit diatur. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Orangtua ternyata bisa menjadi penyebab anak menjadi sering tantrum, emosian, hingga sulit diatur.

Salah satunya orangtua yang tak konsisten memberikan aturan untuk sang buah hati.

Hal itu diungkapkan dr Rinal Dhuhri lewat akun TikToknya dikutip TribunJakarta.com, Senin (10/6/2024).

Diketahui, tantrum adalah kondisi saat anak mengalami kenaikan emosi yang tak terkendali.

Terkadang anak bisa sampai berteriak, mengamuk, bahkan berguling-guling di lantai.

dr Rinal Dhuhri atau karib disapa Dokter Brewok mengungkap tiga penyebab anak mudah tantrum.

Pertama karena orangtua tidak konsisten dalam memberikan aturan kepada putra atau putrinya.

"Yang bikin anak itu mudah marah, emosional, sulit diatur. Bukan hal lain, paling sering orangtuanya," kata dr Rinal Dhuhri.

Dikatakan dr Rinal Dhuhri, tak jarang orangtua yang membuat aturan tidak konsisten untuk anaknya.

Ia memberikan contoh soal orangtua yang memberikan aturan screen time kepada anaknya.

"Contoh, anaknya gak boleh main hp jam segini, gak boleh nonton malam, gak boleh tidur malam,"

"Tapi besoknya, ah gapapa katanya. Besoknya jangan begitu lagi ya," ucapnya.

Kedua, lanjut dr Rinal Dhuhri, membuat anak disiplin tetapi dengan marah-marah.

"Gak tegas, maunya marah-marah, dengan nada keras,"

"Buruan, nanti kamu gak pinter kalau gak baca! Sana baca cepat!," kata dr Rinal Dhuhri memberikan contoh.

Menurut dr Rinal Dhuhri, hal itu membuat tekanan bagi sang anak di rumah.

Ilustrasi Menangis.
Ilustrasi Menangis. (Google)

Bahkan jika terus dilakukan, sang anak bisa mengalami depresi.

"Ini nih yang paling penting, ibu bapaknya berantem terus di depan anaknya. Ini paling parah, membuat anak emosional, melihat ibu bapaknya gak akur," sambungnya.

Dilansir dari Healthline, tantrum biasanya dimulai saat anak berusia 18 bulan dan mencapai puncaknya selama dua tahun ke depan.

Ini adalah periode perkembangan anak ketika anak kecil mulai menegaskan kemandiriannya dari orang tua.

Merasa lelah, lapar, atau sakit dapat membuat amukan menjadi lebih buruk atau lebih sering.

Mereka biasanya akan lebih baik pada usia 4 tahun.

Selain yang dikatakan dr Rinal Dhuhri, ada penyebab lain anak mudah marah dilansir dari clevelandclinic.

1. Frustasi
2. Menginginkan perhatian
3. Menginginkan sesuatu
4. Menghindari melakukan sesuatu
5. Kelaparan
6. Kelelahan

Bagaimana cara mengatasinya?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah amukan pada anak yang bisa orangtua lakukan:

1. Temukan pengalih perhatian
2. Tetap tenang
3. Abaikan amukan
4. Jaga agar mereka tetap terlihat
5. Amankan mereka

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved