Sejarah Lagu Indonesia Raya yang Diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman

Jelang 17 Agustus, simak sejarah dan makna lagu Indonesia Raya yang diciptakan Wage Rudolf Soepratman.

Editor: Muji Lestari
freepik
Ilustrasi bendera merah putih. 

Kemudian lagu Indonesia Raya akhirnya dikumandangkan secara resmi ketika Indonesia merdeka.

Makna Lagu Indonesia Raya

Mengutip dari Kemdikbud.go.id, lagu Indonesia Raya memiliki 3 stanza atau 3 baris lirik yang berbeda-beda.

Pada stanza pertama lagu Indonesia Raya, terdapat lirik “Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu”.

Kalimat tersebut memiliki makna penyemangat dan seruan untuk Indonesia saat belum merdeka.

Kemudian juga terdapat kalimat “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” yang sebelumnya “Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya” pada stanza pertama.

Namun Ir Soekarno berpendapat untuk mengubah kedua frasa tersebut.

“Tak akan bangun raga seseorang jika jiwanya tidak terlebih dahulu bangun. Hanya seorang budak yang badannya bangkit namun jiwanya tidak.”

Pada stanza kedua, terdapat kalimat “Marilah Kita Mendoa, Indonesia Bahagia.”

Makna dalam kalimat tersebut adalah andasan spiritual dengan selalu mendoakan Indonesia yang bahagia.

Kemudian lirik selanjutnya pada stanza kedua adalah “Sadarlah Budinya, Sadarlah Hatinya”.

Lirik tersebut memiliki makna masyarakat Indonesia yang senantiasa memiliki budi dan hati yang baik.

Pada stanza ketiga atau terakhir terdapat lirik “Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi.”

Lirik tersebut merupakan sumpah dan amanat agraria.

Sementara amanat agrarian terdapat dalam lirik yang berbunyi “Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya.”

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved