DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Pegi Setiawan 'Buta' Dunia Luar Saat di Bui, Kaget Dengar Cerita Napi Lain: Katanya Saya Dimana-mana
Selama di dalam tahanan, Pegi mengaku 'buta' dengan dunia luar.nIa tak mengetahui apapun sampai mendapatkan cerita dari seseorang napi baru masuk.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pegi Setiawan bercerita pengalamannya selama 49 hari mendekam di rutan Polda Jawa Barat.
Selama di dalam tahanan, Pegi mengaku 'buta' dengan dunia luar.
Ia tak mengetahui apapun sampai mendapatkan cerita dari seseorang yang baru saja masuk bui.
Diketahui sebelum bebas dari kasus Pembunuhan Vina dan Eki, Pegi sempat ditahan karena ditetapkan sebagai tersangka.
Namun status tersangka yang tersemat pada Pegi kini lepas usai hakim tunggal, Eman Sulaeman memutuskan untuk membebaskannya.
Bebas dari bui, Pegi pun bercerita pengalamannya.
Ternyata Pegi sempat tak tahu apapun soal kasusnya setelah ditangkap.
Pegi bahkan tak tahu banyak pengacara yang membelanya.
Apalagi setelah Pegi tahu pengacara yang membelanya tak hanya satu.
"Di penjara itu gak boleh nonton tv kan?" tanya presenter dikutip dari YouTube Nusantar TV.
"Gak boleh sama sekali," kata Pegi.

Pegi mengaku komunikasi dengan keluarganya benar-benar ditutup.
Ia pun tak mengetahui seberapa keras sang ibunda membelanya.
Sampai akhirnya Pegi mendapatkan cerita dari tahanan yang baru masuk rutan.
Tahanan tersebut langsung mengenal Pegi tanpa harus berkenalan lebih dulu.
"Contoh tahanan hari ini ada yang baru masuk di tempatkan di kamar sekitar saya,"
"Jadi mereka ngomong 'kamu nih rame di luar kamu dimana-mana ada, banyak yang dukung, kuasa hukum banyak'," cerita Pegi.
Pegi pun kaget ketika tahu ternyata memiliki pengacara.
Pegi tak yakin sebab ia merasa dari keluarga tak mampu.
"Kuasa hukum dari mana, saya kan dari keluarga gak mampu, gak mungkin bisa nyewa, tapi ya alhamdulilah," ucap Pegi.
Disoraki pembunuh
Pegi Setiawan mengaku saat pertama kali tiba di rutan dirinya disoraki.
Cerita tersebut disampaikan mantan tersangka kasus Vina Cirebon itu saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club, pada Kamis (11/7/2024).
Tahanan yang lain menyebut Pegi Setiawan sebagai pembunuh.
"Saat masuk ke tahanan, awalnya saya disorakin sama temen-temen tahanan," ucap Pegi Setiawan.
"Disorakin dibilang pembunuh, dibully selama beberapa hari," imbuhnya.
Namun seirig waktu, para tahanan mulai berubah sikap.
Merela perlahan mulai mengajak Pegi Setiawan untuk berteman.
"Alhamdullilah seiring berjalannya waktu mereka berubah baik," kata Pegi Setiawan.

"Ngajikin ngobrol, saling support, tuker pikiran," imbuhnya.
Bahkan, ada beberapa tahanan yang memberikannya hadiah, berupa tasbih dan peci.
Hadiah pemberian tahanan-tahanan tersebut kini selalu dibawa Pegi Setiawan kemana pun ia pergi.
"Saya diajakin ngaji bareng. Dikasih tasbih, dikasih souvenir buat ibadah, kayak peci," ujar Pegi Setiawan.
Tak cuma tahanan, Pegi Setiawan juga bercerita seluruh petugas rutan bersikap baik kepadanya.
Mereka kerap memberikan motivasi hingga mengajaknnya beribadah bersama.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.