Parenting

Jangan Anggap Sepele! Simak 4 Faktor Penyebab Anak Speech Delay, Nomor 3 Masih Sering Dilakukan

Speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara. Apa saja faktor penyebabnya?

Editor: Siti Nawiroh
dok. Danone
Ilustrasi. Speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara.  

TRIBUNJAKARTA.COM - Jangan anggap sepele, ada empat faktor yang membuat anak mengalami speech delay. Nomor tiga masih sering dilakukan.

Speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara. 

Hal ini membuat anak tidak mampu menyampaikan yang ada di pikirannya.

Apabila tidak ditangani, speech delay bisa menghambat perkembangan anak. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami speech delay

Dokter Spesialis Anak, dr Dimple Nagrani membeberkan empat kebiasaan yang bisa membuat anak speech delay.

1. Anak munjuk, mama papa langsung memberikan

Mama papa, jangan langsung memberikan apa yang anak mau si kecil menunjuk.

Biasanya, anak yang belum bisa bicara akan menunjuk sesuatu ketika menginginkannya.

Jangan langsung beri apa yang diinginkan anak, tetapi bertanya lebih dulu.

"Tanya 'Dede kamu bola ya?' Kita tidak berharap anak menjawab dengan kata-kata bola, tetapi setidaknya dia mengeluarkan kata-kata, atau ngomong iya," katanya dikutip dari YouTube channel HappyKids Parenting.

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA: 2 Penyebab Hidung Si Kecil Tersumbat, Simak Juga Tips Mengatasinya Menurut Dokter Anak
KLIK SELENGKAPNYA: 2 Penyebab Hidung Si Kecil Tersumbat, Simak Juga Tips Mengatasinya Menurut Dokter Anak

2. Mama Papa sering memenggal kata-kata

"Contohnya 'Ehsa, Ehsa pake baju warna pu???' lalu anak jawab 'Tihh',"

"Kalau kita melakukan seperti ini, anak akan mengenal warna tersebut adalah Tih, bukan putih," ucap dr Dimple.

Cara mama papa seperti itu akan menyebabkan salah pemahaman kepada anak.

3. Terlalu banyak screen time

dr Dimple mengatakan, saat ini banyak anak-anak yang sangat sering screen time.

Bahkan ada yang dua jam sehari hingga delapan jam sehari.

"Ini kebiasaan yang sangat buruk. Bisa kita lihat fokus matanya si kecil jadi terganggu, dia taakan bisa diajak ngobrol," kata dr Dimple.

Seharusnya, mama dan papa melakukan stimulasi dua arah yakni mengobrol eye to eye.

"Jadi anak kita harus mengajak kita ngobrol, atau kita yang harus mengajak anak mengobrol. Bukan dia hanya menonton tv saja," sambungnya.

4. Kurang eye contact dari orangtua

Mama papa, jangan ajak anak mengobrol ketika si kecil sedang bermain.

dr Dimple mengatakan, anak belum memiliki kemampuan multitasking.

"Anak kita hanya bisa fokus dengan satu hal," ucap dr Dimple.

Lebih lanjut dr Dimple mengatakan, orangtua bisa mengajak anak berbicara di ruangan hening dan membosankan.

Sehingga fokus anak hanya kepada kita saja.

Lakukan selama 60 menit per hari.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved