Parenting

Ciri-ciri Tantrum Tak Normal Pada Anak, Kapan Masanya Akan Berakhir?

Tidak dipungkiri, tantrum membuat orangtua kewalahan saat mengatasinya. Lantas, kapan masa tantrum pada anak berakhir?

Editor: Siti Nawiroh
Freepik
ILUSRTASI. Berikut ciri-ciri tantrum yang sudah tak normal pada anak. Kapan masa tantrum akan berakhir? 

Trisna mengatakan, tantrum anak yang normal biasanya berlangsung sampai dengan 15 menit.

3. Tantrum lebih dari 5 kali sehari

Perbedaan tantrum normal dan abnormal juga terlihat dari frekuensinya.

Tantrum yang normal terjadi kurang dari lima kali per hari.

Sedangkan, kondisi tantrum abnormal bisa berlangsung lebih dari lima kali per hari.

4. Disertai melukai diri sendiri atau orang lain

Orangtua perlu waspada ketika si kecil mulai tantrum dengan melukai diri sendiri atau orang lain.

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA:Mama Papa Wajib Tahu, Simak Penjelasan Ini Sebelum Putuskan Bawa Anak Nonton di Bioskop
KLIK SELENGKAPNYA:Mama Papa Wajib Tahu, Simak Penjelasan Ini Sebelum Putuskan Bawa Anak Nonton di Bioskop

Biasanya, si kecil yang normal tantrum melakukan tindakan seperti menangis, menjatuhkan kaki dan tangan, hingga menjatuhkan diri ke lantai.

Namun Trisna menyebut, jika sampai melukai diri atau orang lain sudah termasuk tidak normal.

5. Anak tidak mood selama jeda tantrum

Mood atau suasana hati anak juga bisa menjadi indikasi tantrum normal dan abnormal.

Trisna mengatakan apabila mood anak kembali normal antara kejadian tantrum, maka masih masuk kategori tantrum normal.

“Namun, kalau tantrum yang abnormal, maka mood anak tetap negatif di antara kejadian berikutnya, jadi cenderung menetap,” jelas Trisna.

Itulah beberapa ciri tantrum yang tak normal, mama papa coba cek ya tantrum si kecil!

Kapan tantrum akan berakhir?

Trisna mengatakan, tantrum normalnya terjadi pada anak usia 18 bulan hingga empat tahun.

Lebih dari usia empat tahun, orangtua perlu waspada lantaran merupakan salah satu tanda tantrum abnormal. 

Jadi, berdasarkan keterangan Trisna tersebut, seharusnya tantrum pada anak akan berakhir saat si kecil memasuki usia empat tahun. 

Trisna menambahkan, frekuensi tantrum dapat berbeda berdasarkan jenjang usia. Seiring bertambahnya usia anak, frekuensi tantrum dapat berkurang. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved