Influencer Parenting Aniaya Balita
Influencer Parenting yang Diduga Aniaya Anak di Depok Ternyata Bos Skincare, Omzetnya Ratusan Juta
MI bahkan menjadi panutan karena bisnisnya berhasil survive di tengah pandemi. Ketika bisnis orang meredup, MI bisa meraih omzet sampai ratusan juta.
TRIBUNJAKARTA.COM - Influencer parenting berinisial MI yang diduga menganiaya anak di daycare Depok ternyata bos skincare.
MI bahkan menjadi panutan karena bisnisnya berhasil survive di tengah pandemi.
Ketika bisnis orang meredup, MI bisa meraih omzet sampai ratusan juta.
Namun MI kini terseret kasus penganiayaan anak yang diduga dilakukan di daycare miliknya di Depok.
Kasus ini viral setelah video CCTV penganiayaan itu tersebar di media sosial.
Terlihat wanita diduga MI memukul, menendang, hingga membanting balita berusia 2 tahun berinisial MK.
Akibatnya, balita tersebut sampai memar-memar di tubuhnya.
Penganiayaan itupun dilaporkan orangtua korban ke Polres Depok.
Selain balita, MI juga diduga bertindak kasar kepada bayi.
Terlihat dalam video rekaman CCTV yang lain, MI tiba-tiba menginjak bayi tak berdosa tersebut.
Seketika bayi tersebut menangis kesakitan.
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, MI diduga memiliki bisnis skincare.
Bisnis tersebut berdiri pada tahun 2019 menyasar pasar ibu-ibu milenial dari umur 20 hingga 40 tahun.
MI pernah bercerita, usahanya tersebut berhasil survive saat bisnis yang lain terpuruk di era pandemi Covid-19.
"Skincare di luar dugaan malah melejit, ada peningkatan omzet bisa Rp 400 juta. Saya agak bingung juga ya, kalau pendapatan masyarakat kurang, tapi karena di rumah aja mereka tetap ada waktu mengurus diri," katanya dalam satu wawancara di media pada tahun 2021.
Korban trauma sampai menangis lihat pelaku
MK menangis setiap kali melihat MI.
Hal ini yang menjadi kecurigaan guru-guru yang mengasuh di tempat tersebut.
“Ketika anak ini melihat beliau (MI), buka pintu saja, itu sudah menangis. Itu tuh saya selalu mencari tahu, kenapa sih penyebab anak ini menangis? Karena, nangisnya enggak logis banget,” ujar guru bernama Ririn (bukan nama sebenarnya), kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2024).
Bukan hanya itu, MK menjadi trauma masuk ke dalam ruangan tempat di mana dia diasuh saat dititipkan oleh orangtuanya.
“Setiap ketemu sama beliau, itu sering nangis. Makanya, pas sudah tahu dari CCTV, 'oh ternyata penyebabnya ini'. Sampai anak ini enggak mau masuk ke ruangan tersebut,” ucap Ririn.
Ririn menyebut, MI sempat menyuruh para guru keluar untuk mengajar sebelum menganiaya korban.
Alhasil, tersisa MK dan satu bocah lain di dalam ruangan. Para guru mulai mengajar dari pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.