Influencer Parenting Aniaya Balita
Pemilik Daycare di Depok Punya Bisnis Beromzet Ratusan Juta, Tapi Staf Guru Cuma Digaji Rp 250 Ribu
Pemilik Daycare di Depok Beromzet Ratusan Juta dari Bisnisnya, Tapi Staf Guru Cuma Digaji Rp 250 Ribu
Alhasil hanya tersisa pelaku, korban anak MK (2), dan satu bocah lain di dalam ruangan.
“Pada saat yang kejadian di CCTV itu, ya betul, seperti yang diceritakan ibunda anandanya. Saat itu, kami disuruh keluar untuk mengajar,” kata Ririn.
Para guru mulai mengajar dari pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.
“Karena kan kami selain tugas mengasuh, menjadi guru juga di situ,” imbuh dia.
Padahal, menurut dia, seharusnya semua guru terbagi secara rata, ada yang mengajar dan ada juga yang mengasuh.
“Iya (memang saat itu jam mengajar). Tapi seharusnya guru itu dibagi. Iya betul (ada yang mengajar dan ada juga yang mengasuh),” jelas Ririn.
Ririn yang saat itu tidak mengetahui terjadinya penganiayaan mengaku sempat mendapat keluhan dari MI.
“Beliau itu cuma bilang ke kami, 'ini lho, anakmu (MK) tuh menangis terus sampai gebukin badannya sendiri',” tutur Ririn.
Namun, dia tidak langsung percaya dengan perkataan MI. Usai peristiwa penganiayaan, Ririn kerap kali melihat MK menangis setiap kali bertemu MI.
“Ketika anak ini melihat beliau, buka pintu saja, itu sudah menangis. Itu tuh saya selalu mencari tahu, kenapa sih penyebab anak ini menangis? Karena, nangisnya enggak logis banget,” ucap Ririn.
“Setiap ketemu sama beliau, itu sering nangis. Makanya, pas sudah tahu dari CCTV, 'oh ternyata penyebabnya ini'. Sampai anak ini enggak mau masuk ke ruangan tersebut,” terang dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.