Influencer Parenting Aniaya Balita

Waspada Kasus Penganiayaan di Daycare Depok, Ini 10 Tanda Tempat Penitipan yang Buruk Buat Anak

Jangan sampai kasus penganiayaan anak di Daycare Depok terjadi pada anak Anda, kenali ciri-ciri tempat penitipan yang buruk buat si kecil.

|
Editor: Muji Lestari
Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
Lokasi daycare Wensen di Depok, Jawa Barat yang viral karena pemiliknya menganiaya sejumlah balita. Simak ciri-ciri tempat penitipan anak yang buruk buat si kecil. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Baru-baru ini muncul peristiwa pemilik daycare aniaya anak di Depok, simak 10 tanda tempat penitipan yang buruk buat anak.

Munculnya kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh pemilik daycare Wensen School di Depok, membuat orangtua harus lebih berhati-hati lagi dalam memilih tempat penitipan anak.

Tidak semua daycare baik dan aman untuk anak. Lantas, seperti apa tanda - tanda penitipan anak yang buruk?

Ciri Daycare yang Buruk Buat Anak

Merangkum theAsiaparent berikut ciri - ciri tempat penitipan anak yang buruk:

1. Kurang bersih dan higienis

Perhatikan, apakah ada banyak makanan berceceran di lantai, apakah mainan-mainan di sana terasa lengket di tangan?

Bagaimana halamannya, apakah rumputnya terpotong rapi, dan jangan lupa cek kondisi kamar mandinya.

2. Reputasinya meragukan

Selidiki reputasi tempat penitipan anak dengan bertanya pada ibu-ibu pelanggan, atau orang-orang yang tinggal di sekitar tempat itu. Bisa juga dengan bertanya di forum online atau grup parenting di medsos.

Jika ada dua atau lebih suara yang bilang daycare itu kurang beres, sebaiknya Anda cari tempat lain.

Ilustrasi
Ilustrasi (pexels.com)

3. Kurikulum tidak jelas

Kurikulum perlu jadi pertimbangan jika Anda memilih tempat penitipan anka yang juga berfungsi sebagai PAUD. APa benar kurikulum yang ditawarkan benar-benar dilaksanakan, atau sekedar pemanis iklan untuk menarik pelanggan.

4. Peraturan kurang tegas

Tempat penitipan anak plus PAUD memang seharusnya menyenangkan dan tidak seserius sekolah sungguhan. Meski demikian, anak tetap perlu diajarkan cara mengikuti jadwal.

Mereka juga perlu tahu perbedaan tindakan benar dan salah, tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jagan memilih daycare plus PAUD yang tidak menerapkan aturan yang jelas pada anak muridnya.

5. Anak-anak di situ sering sakit atau cedera

Jatuh dan memar-memar biasa dialami balita di tahun-tahun pertamanya. Mungkin ia terjatuh atau terbentur saat sedang bermain di playground.

Ada perlu curiga ketika memar atau luka gores terlalu sering dialami anak Anda, atau anak lain di tempat itu. Begitu juga jika anak sering sakit sejak dititipkan di daycare.

6. Kurang staf

Berapa perbandingan jumlah anak dan jumlah pengasuh yang tersedia di daycare pilihan Anda? Daycare yang baik memiliki jumlah pengasuh yang cukup untuk memonitor semua anak-anak di sana.

7. Masalah keamanan

Perhatikan apakah colokan atau stop kontak listrik ada di tempat aman dan tak terjangkau anak-anak, alat-alat kebersihan juga tidak boleh tergeletak di sembarang tempat.

Mainan yang disediakan harus sesuai dengan usia anak dan tidak ada ujung yang runcing.

Selain itu. daycare harus punya pintu darurat, kotak P3K, dan daftar nomor darurat yang ditempelkan di tempat yang mudah dilihat.

8. Tidak komunikatif

Pengasuh atau guru anak jarang berbicara tentang apa yang anak lakukan seharian, atau apakah ia nakal atau tidak hari ini.

Tempat penitipan anak yang baik punya staf yang bukan mahir menghadapi anak, tetapi juga luwes pada orangtuanya.

9. Sikap staf kurang menyenangkan

Apakah staf daycare tampak acuh tak acuh saat Anda datang? Pernahkan Anda mendengar guru atau pengasuh membentak anak-anak?

Ini perlu diperhatikan karena daycare juga berperan dalam pertumbuhan anak. Sekelompok orang yang membuka usaha atau bekerja di tempat penitipan anak tentu sudah paham bahwa itu adalah konsekuensi yang harus mereka hadapi.

10. Anak Anda tidak suka tempat itu

Anak menangis saat ditinggal Bunda bekerja adalah hal yang biasa terjadi, terutama pada bulan-bulan pertama Anda kembali bekerja setelah cuti sekian lama.

Kondisi seperti ini patut dicurigai jikaterjadi terus menerus.

Mungkin ada hal yang tidak dia sukai di tempat penitipan anak. Ada juga kemungkinan anak pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma di situ.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved