Operasi Bina Tertib Praja, Satpol PP Jakarta Sasar Pak Ogah Pedagang Asongan hingga Pengemis
Satpol PP DKI Jakarta bakal menggelar Operasi Bina Tertib Praja hingga 31 Agustus 2024 mendatang.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta bakal menggelar Operasi Bina Tertib Praja hingga 31 Agustus 2024 mendatang.
Operasi digelar serentak selama sebulan penuh untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
“Kami akan melakukan penjangkauan terhadap mereka (pelanggar perda) dengan melaksanakan Operasi Bina Tertib Praja,” ucap Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin dalam keterangannya, Jumat (2/8/2024).
Arifin menjelaskan, operasi ini menyasar ‘Pak Ogah’ yang kerap meminta-minta duit kepada pengguna jalan di sejumlah lokasi.
Selain itu, Satpol PP juga turut menyasar pengamen, pengemis, pedagang asongan, dan pengelap mobil yang kerap berkeliaran di lampu merah.
Bagi pelanggar yang terjangkau operasi untuk pertama kali, petugas bakal melakukan pendataan dan pembinaan.
“Dalam artian akan ada surat peringatan dan kami akan berikan edukasi bahwa tindakan yang dilakukan telah melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007,” ujarnya.
Apabila saat pengawasan dan patroli petugas, pelanggar kembali melakukan pelanggaran, maka pelanggar tersebut akan dibawa ke panti sosial milik Dinas Sosial (Dinsos).
Kemudian, pelanggar tersebut juga akan diberikan sanksi sidang pidana ringan (tipiring) sesuai yang diatur dalam Pasal 61 Perda Nomor 8 Tahun 2007.
“Mereka diancam sanksi denda maksimal Rp20 juta dan pidana kurungan maksimal 60 hari. Jadi mereka akan dibawa ke proses persidangan dan akan diputuskan oleh hakim terkait dengan sanksinya tersebut,” tuturnya.
Oleh karena itu ia mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk dapat mematuhi semua peraturan yang ada.
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun berharap situasi dan kondisi di ibu kota tetap aman dan kondusif.
“Tentu semua yang kami lakukan ini untuk masyarakat. Dengan pola tindakan yang dilakukan dengan santun, hormat, dan humanis. Jadi, tidak ada pendekatan yang arogan dalam operasi ini,” kata Arifin.
“Sekali lagi, niatan kami adalah bagaimana menghadirkan Jakarta yang jauh lebih tertib lagi, terutama di jalan-jalan,” sambungnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.