Parenting
Simak 8 Tips Mendidik Anak Menjadi Pemberani, Bisa Dibangun Secara Perlahan
Sebenarnya memang tidak mudah mendidik anak supaya mandiri dan pemberani sejak kecil. Namun hal itu bisa dilakukan secara bertahap.
TRIBUNJAKARTA.COM - Simak delapan cara mendidik anak supaya menjadi pemberani.
Bisa dicontohkan secara langsung atau lewat film hingga buku.
Mendidik anak menjadi pemberani tampaknya sangat penting di era sekarang ini.
Pasalnya, anak kerap menjadi sasaran kekerasan bahkan dari orang terdekatnya.
Baru-baru ini ramai seorang pemilik daycare bernama Meita Irianty yang menganiaya dua anak berusia 2 tahun dan 9 bulan.
Mirisnya lagi, Meita Irianty merupakan sosok yang gemar menyuarakan stop kekerasan pada anak.
Meita Irianty juga merupakan pemilik daycare tempat korban dianiaya.
Saat ini Meita Irianty sudah ditahan dan terancam 5 tahun hukuman penjara.
Sebenarnya memang tidak mudah mendidik anak supaya mandiri dan pemberani sejak kecil.
Salah satu penyebabnya adalah naluri orang tua yang sering kali ingin membuat segalanya lebih mudah bagi anak.
Hal ini justru lama-kelamaan dapat membatasi pengalaman anak dalam berusaha atau menerima kegagalan.
Anak tidak terbiasa menerima kegagalan, dan mencari solusi sendiri dalam mengatasi masalahnya.

Maka dari itu, anak-anak perlu ditantang untuk mengembangkan keberanian yang diperlukan agar dapat menjadi lebih berani.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut delapan cara melatih anak menjadi pemberani:
1. Biarkan anak melakukan kesalahan
Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi pada awalnya, tetapi membiarkan anak-anak melakukan kesalahan akan mengajari mereka cara sukses dalam hidup.
Ketika anak melakukan kesalahan, beri tahu mereka bahwa itu tidak masalah dan bantu mereka bertukar pikiran tentang bagaimana upaya lebih baik di lain waktu.
2. Pahami apa yang membuat anak takut
Saat menghadapi situasi tertentu yang membuat si kecil takut atau ragu, maka hal pertama yang perlu orangtua lakukan adalah pahami kegelisahannya.
Pahami apa yang membuatnya takut dan berikan keyakinan untuk mengatasinya. Misalnya dengan berkata “Kamu gak mau naik seluncuran karena takut jatuh ya. Gak apa-apa kok, kamu pasti bisa.”
3. Tunjukan supaya si kecil yakin
Biasanya anak takut melakukan sesuatu yang baru dan terlihat berbahaya, misalnya saat melihat kucing untuk pertama kalinya. Ia mungkin takut dicakar atau digigit.
Untuk menjadikannya berani, tunjukkan pada si kecil bahwa kucing itu tidak berbahaya.
Sikap yang bisa orangtua tunjukkan misalnya dengan mengelus pundak si kucing dan bermain dengannya.
4. Memberi pilihan dan batasan
Menawarkan tingkat kebebasan yang wajar dan membiarkan anak-anak membuat pilihan adalah cara yang bagus untuk membangun kepercayaan diri dan membantu membangun rasa tanggung jawab.
Misalnya, meminta anak memutuskan apakah akan mengenakan kemeja hitam atau biru.
Ketika anak-anak dapat menentukan pilihannya sendiri, terdapat peluang yang lebih besar bagi mereka untuk berpikir mandiri dan merasakan konsekuensi alaminya.
5. Hindari koreksi berlebihan
Sebisa mungkin, hindari mengoreksi anak berlebihan ketika mereka mencoba melakukan sesuatu secara mandiri.
Misalnya, jika Bunda meminta anak merapikan tempat tidurnya dan ternyata tidak rapi sempurna, tahan keinginan untuk memperbaiki langsung atau mengomentarinya.
6. Cobalah untuk lebih bersabar
Cobalah untuk membiarkan anak berani memulai dengan sesuatu yang mereka akan berhasil, daripada melemparkan mereka ke dalam tantangan yang sulit.
Membuat keputusan kecil akan membantu anak merasa lebih percaya diri untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab.
7. Beri contoh di buku atau film
Melatih anak pemberani juga bisa lakukan dengan membacakan buku atau menonton film bersama.
Jadikanlah tokoh pemberani di buku atau film sebagai teladan.
Jika si kecil sedang takut, ingatkanlah ia dengan tokoh tersebut dan bagaimana ia akhirnya berhasil menghadapi ketakutan dan menjadi pemberani.
8. Jadi orangtua pemberani
Orangtua harus mencontohkan sendiri bagaimana sikap pemberani tersebut.
Pasalnya anak akan cepat meniru perbuatan kita dibanding perkataan.
Di samping mencari sosok teladan dari karakter fiktif atau orang lain, sebenarnya lah teladan yang paling efektif untuk mengajarkan keberanian pada si kecil.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.