Jasad Pegawai Terbungkus Karung
Hampir Satu Bulan, Kasus Kematian Pegawai TPST Bantargebang Masih Misterius
Hampir satu bulan, kasus kematian pegawai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang bernana Waryanto (51) masih misterius.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTARGEBANG - Hampir satu bulan, kasus kematian pegawai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang bernana Waryanto (51) masih misterius..
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pihaknya mengalami kendala dalam penyelidikan.
"Belum keluar hasil autopsi, ini kendala kita juga," kata Firdaus, Jumat (9/8/2024).
Selain itu, pihaknya juga mendapat kendala dalam menggali keterangan tiga saksi yang merupakan teman korban.
Ketiga saksi ini lanjut Firdaus, merupakan orang terakhir yang sempat menemui Waryanto di kontrakannya di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
"Terakhir itu kita dalami keterangan tiga saksi, keterangan masih tertutup, karena belum mau memberikan informasi yang sejelasnya," ungkap Firdaus.
Kendala lain juga di sekitar lokasi kejadian dan rumah kontrakan korban, minim ditemui kamera pengawas lingkungan atau CCTV.
Penemuan jasad Waryanto pertama kali diketahui warga bernama Tiyo, saksi hendak memancing di saluran penampungan air TPST Bantargebang, Kota Bekasi pada Rabu (17/7/2024) lalu.
Saksi awalnya melihat tumpukan kain yang sedang dimakan biawak, saat didekati ternyata jasad pria dengan kondisi kepala dibungkus karung serta tangan dan kaki terikat.

Penemuan ini langsung dilaporkan ke Polisi, jasad dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
Keterangan Saksi Berubah-ubah
Sebelumnya, keterangan tiga saksi terus berubah dalam penyelidikan hingga menyebabkan kasus kematian pegawai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang belum ketemu titik terang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan tiga saksi yang terakhir ditemui korban.
"Masih dalami keterangan saksi yang terakhir bersama korban, keterangannya saksi berubah-ubah," kata Firdaus.
Keterangan saksi yang berubah membuat penyidik kesulitan, perlu didalami dengan metode penyelidikan yang kuat berdasarkan fakta.
Ketiga saksi masing-masing berinisial A, M dan S, mereka merupakan teman Waryanto (51) yang terakhir melakukan kontak dan pertemuan dengan korban.
Mereka dicurigai sebagai pelaku, tetapi penyidik belum dapat membuktikannya lantaran proses pendalaman masih terus dilakukan.
"Hubungannya teman ada yang teman dekat ada yang tidak terlalu dekat tetapi kenal dengan korban," terang Firdaus.
Selain keterangan saksi yang berubah-ubah, penyidik juga tidak dapat menemukan rekaman CCTV di tempat tinggal maupun tempat kejadian penemuan (TKP) jasad korban.
"Tidak ada CCTV di TKP dan di sekitar rumah korban," jelas dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.