KBRI Tunis Gelar Workshop bagi Mahasiswa Pascasarjana Se-Timur Tengah

Kedutaan Besar Republik Indonesia gelar workshop 'Menjadi Sarjana Muslim

|
TribunJakarta.com/Y Gustaman
Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi membuka Simposium PPIDK Timur Tengah dan Afrika 2023 di Tunisia dengan tema "Poros Global Moderasi Beragama Indonesia Timur Tengah," pada Senin (17/7/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Masih dalam rangka HUT Ke-79 RI, Kedutaan Besar Republik Indonesia gelar workshop 'Menjadi Sarjana Muslim'.

Di mana, acara ini dihadiri oleh Profesor Mun'im Sirry, Guru Besar Studi al-Quran dan Hubungan Antar-Agama, Sekolah Teologi Universitas Notre Dome, Indiana, Amerika Serikat, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi yang bertindak sebagai modertaor.

"Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 5 kali pertemuan dengan tema-tema besar: Mengenal dan mempraktekkan Berfikir Kritis, Metode dan Teori dalam Kesarjanaan Islam Mutakhir, Kesadaran Epistemologis dan Kepekaan Historis, Hal-Hal yang Harus Dihindari seorang Sarjana, dan Mengembangkan Gagasan dalam Tulisan Akademik," kata Zuhairi dikutip Tribun Jakarta, Senin (19/8/2024).

Adapun peserta kegiatan tersebut yakni dari berbagai kampus se-Timur Tengah, di antaranya Tunisia, Mesir, Uni Emerat Arab, Suriah, dan beberapa kampus di Eropa dan Tanah Air.

Dubes Zuhairi Misrawi menegaskan, bahwa mahasiswa Timur-Tengah harus menjadi sarjana Muslim yang mumpuni.

"Kami mempunyai mimpi agar para mahasiswa Timur-Tengah menjadi sarjana yang mumpuni dan dapat menyumbangkan pemikiran konstruktif dalam rangka membangun peradaban Indonesia. Sebab itu, mereka harus menguasai metodologi dan teori kesarjaan dari Guru Besar yang berkiprah di kampus Amerika Serikat, sahabat saya, Profesor Mun'im Sirry", ujar Dubes RI lulusan Universitas al-Azhar Kairo Mesir. 

Sementara Mun'im Sirry menegaskan, bahwa menjadi sarjana membutuhkan kerja keras dan belajar sungguh-sungguh, serta dipandu tradisi kesarjanaan yang kokoh.

"Belajar dan mengajar di Barat, memberikan inspirasi, bahwa seorang sarjana dipandu dengan tradisi dan budaya kesarjanaan yang kokoh. Sebab itu, Mahasiswa Timur-Tengah harus mempunyai wawasan kesarjanaan, sehingga nantinya dapat memperkaya khazanah keislaman kontemporer", ujar Guru Besar kelahiran Sumenep Madura ini.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved