Megawati Tertawa Dengar Bahlil Soal Raja Jawa, Sri Sultan HB X Cuma Bereaksi Singkat

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tertawa sambil sarapan saat mendengar Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadia menyingung Raja Jawa.

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tertawa sambil sarapan saat mendengar Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadia menyingung Raja Jawa.

Penyataan Bahlil saat pidato dalam Munas Golkar juga ditanggapi singkat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X yang berstatus Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta.

Ketum Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengingatkan kader partai berlambang pohon beringin itu bisa celaka bila bermain-main dengan Raja Jawa.

Awalnya, Megawati bertanya kepada anak buahnya mengenai berita yang dimuat koran-koran di media massa.

Kemudian anak buah memberitahukan Megawati mengenai pernyataan Bahlil yang menyebut keberadaan Raja Jawa.

Megawati menyampaikan hal tersebut saatpengumuman 169 Bakal Calon Kepala Daerah dari PDIP di kantor DPP PDIP Jakarta Pusat pada Kamis (22/8/2024).

"Ini Pak Bahlil ngomong. Terus saya ketawanya begini. Yih dia ngomong Raja Jawa? Maksud saya Yih-nya ini kayak begini. Kayak dia mengerti artinya Raja Jawa. Yih. Kan dia orang mana tuh?" tanya Megawati yang dijawab para hadirin bersahutan diiringi tawa dan tepuk tangan.

Presiden ke-5 RI itu tertawa saat saarapan. Ia mengaku ingin berkenalan dengan sosok Raja Jawa yang dimaksud Bahlil Lahadalia.

“Oh gitu. Makanya, saya kan langsung sambil sarapan ketawa. Ih bilang ada Raja Jawa,” tutur Megawati. 

Mega juga mempertanyakan pernyataan Bahlil bahwa sejak kapan terdapat sosok yang disebut Raja Jawa

"Makanya saya langsung sambil nahan ketawa. Yih bilang Raja Jawa. Terus aku mikir, ah aku mau kenalan juga dong sama Raja Jawa-nya. Sejak kapan ada Raja Jawa?" sambung Megawati disambut tepuk tangan dan riuh tawa para hadirin.

"Haha awas loh ya kalau nanti dipelintir-pelintir,” kata Megawati tertawa.

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA Pekik Aktivis di Depan Gedung MK. Said Didu Singgung Keluarga Solo
KLIK SELENGKAPNYA Pekik Aktivis di Depan Gedung MK. Said Didu Singgung Keluarga Solo

Respon Sri Sultan

Sedangkan, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X enggan menanggapi saat ditanya soal Raja Jawa yang disampaikan  Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

Menurut Sultan, pidato tidak perlu ditanggapi karena dirinya mengaku tak mengetahui siapa sosok 'Raja Jawa' yang dimaksud oleh Bahlil.

"Masak seperti itu saya tanggapi, tidak usahlah. Saya juga tidak tahu yang dimaksud itu siapa kok," kata Sultan, Kamis (22/8/2024).

Diberitakan sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengingatkan seluruh kader partainya untuk berhati-hati dengan sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa".

Hal itu disampaikannya, saat menyampaikan visi-misinya sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar tunggal, dalam acara Munas Partai Golkar IX pada Rabu (21/8/2024).

Awalnya ia mengatakan tidak memiliki kepentingan pribadi dan kepentingannya ke depan adalah membawa Golkar menjadi lebih baik lagi.

"Saya jujur aja, saya enggak punya kepentingan apa-apa pribadi. Kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Rabu.

Bahlil kemudian menekankan, Golkar akan terus mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Hal itu, kata dia, karena pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih itu merupakan kelanjutan dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Terkait hal itu, ia juga mengingatkan agar Partai Golkar berhati-hati dan jangan bermain-main dengan sosok "Raja Jawa".

Bahlil mengatakan jika Partai Golkar bermain-main dengan sosok "Raja Jawa" tersebut maka mereka akan celaka.

"Jadi kita harus lebih paten lagi. Soalnya 'Raja Jawa' ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu aja jangan coba-coba main-main dengan barang ini, waduh," kata dia.

"Ini ngeri-ngeri sedap barang ini saya kasih tahu. Udah waduh ini, dan sudah banyak, sudah lihat barang ini kan ya, tidak perlu saya ungkapkan lah," sambung Bahlil.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpendapat, keberadaan "Raja Jawa" di Indonesia hanya ada pada zaman kerajaan dahulu. Bukan lagi di masa dewasa ini.

Hal itu sebagai respons Airlangga terkait istilah Raja Jawa  yang disampaikan Bahlil Lahadalia.

"Raja Jawa kan zaman kerajaan dulu, bukan zaman sekarang," kata Airlangga kepada wartawan di JI-Expo, Kamis (22/8/2024).

Saat ditanya terkait ketidakhadirannya di acara Munas Golkar kemarin, Airlangga enggan merespons. Namun dia memastikan bahwa akan menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar.

"Kalau ada perayaan HUT kita warga Golkar hadir," jelasnya. (Kompas.com/Tribunnews.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved