Ayah Tiri Pelaku Pencabulan Anak di Jakarta Timur Divonis 10 Tahun Penjara
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan vonis bersalah terhadap GN, ayah tiri terdakwa pencabulan anak perempuannya, B (16).
Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menjatuhkan vonis bersalah terhadap GN, ayah tiri terdakwa kasus pencabulan anak perempuannya berinisial B (16).
Dalam sidang putusan yang digelar pada Kamis (22/8/2024), Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menyatakan GN terbukti melakukan tindak pencabulan.
GN dinyatakan melanggar Pasal 76D UU Nomor 35 Tahun 2014, Jo Pasal 81 ayat (1) yang mengatur setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman memaksa anak melakukan persetubuhan.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 tahun (penjara)," bunyi amar putusan dikutip dari SIPP Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (26/8/2024).
Selain pidana penjara dalam putusannya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur juga membebankan denda sebesar Rp200 juta, dan bila tidak dibayar diganti hukuman empat bulan penjara.
Putusan ini lebih rendah dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Jakarta Timur yang sebelumnya meminta GN divonis 16 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
Pun antara tuntutan JPU dan putusan Majelis Hakim sependapat bahwa GN telah melanggar Pasal 76D UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Jo Pasal 81 ayat (1).
Meski vonis dijatuhkan lebih rendah dari tuntutan, pihak keluarga B tetap mengapresiasi putusan karena sudah menjatuhkan hukum 10 tahun penjara terhadap GN.
"Kalau kekuarga sudah pasrahkan ke keputusan hakim. Korban anak sudah lelah," kata pengacara keluarga B, Muhammad Ari Pratomo saat dikonfirmasi Senin (26/8/2024).
Sebelumnya GN diduga melakukan tindak pidana pencabulan terhadap B sejak korban masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga tingkat kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP).
Kasus ini terungkap setelah korban melaporkan perbuatan GN kepada ayah kandungnya yang lalu membuat laporan kasus ke Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Saat perkara bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, majelis hakim sempat menjatuhkan putusan sela yang isinya membatalkan dakwaan JPU dan membebaskan terdakwa dari tahanan.
Akibat putusan sela itu kondisi psikologis B kian terpuruk karena merasa tidak mendapatkan pembelaan lewat proses hukum, bahkan korban sempat berniat mengakhiri hidup.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Polres Jakarta Timur Hangus Dibakar Massa, Polisi Pastikan Seluruh Tahanan Aman |
![]() |
---|
Gedung Dibakar Massa, Tahanan Polres Jakarta Timur Dipindah Pakai Bus AKAP ke Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Markas Polisi di Jaktim Luluh Lantak Dibakar Massa, Spanduk Listyo Sigit Berdiri Tegak di Tengah Abu |
![]() |
---|
Polres Jakarta Timur Hancur Jadi Sasaran Amuk Massa, Sejumlah Mobil Terparkir Hangus |
![]() |
---|
Sempat Bubar, Massa kembali Gelar Aksi di Otista Jakarta Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.