Viral di Media Sosial

Terkuak Cuitan Lama Anies Baswedan di Twitter, Ternyata Beda dengan Ridwan Kamil dan Pramono Anung

Pengguna media sosial saat ini tengah dihebohkan dengan cuitan lama Ridwan Kamil dan Pramono Anung di Twitter (kini X).

|

Cuitan lama Anies Baswedan, ternyata berbeda dengan Ridwan Kamil dan Pramomono Anung.

Di tahun 2011, Anies Baswedan mencuit soal kondisi miris pendidikan di Indonesia.

Tak cuma itu, Anies Baswedan juga berkicau soal Palestina.

"Darah kami memancar ke atas lalu meneteskan guratan kaligrafi bunyinya Allhu Akbbar dan bebaskan Palestina," tulisnya di 2011.


Ridwan Kamil Minta Maaf

Ridwan Kamil  menyampaikan permintaan maaf soal cuitan-cuitannya terdahulu di Twitter.

Permintaan maaf itu disampaikan Ridwan Kamil dalam sebuah cuitan di akun X pribadinya, @ridwankamil, Minggu (25/8/2024). 

Dalam cuitan tersebut, RK menceritakan soal dirinya yang dulu memang aktif bersuara di Twitter melalui cuitan-cuitannya. 

"Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid," tulis RK, dikutip Kompas.com, Senin (26/8/2024). 

Seiring berjalannya waktu, RK tak menampik bahwa cuitannya terdahulu berdampak kepada dirinya saat menjadi sebagai Walikota Bandung maupun Gubernur Jawa Barat. 

Ia pun sadar bahwa dirinya yang dulu tidak bijak dalam menyampaikan kritikan.

"Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks. Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. 

Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar," tulis RK. 

Kemudian, RK menyampaikan bahwa setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel penuh kritik dan sinisme. 

Namun, menurutnya, semua orang juga berproses dan harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved