Sisi Lain Metropolitan

Uswatun Tiap Hari Keliling Jakarta Cari Bajajnya yang Dicuri, Lapor Polisi Ditolak Perkara BPKB

Ibu empat anak, bernama Uswatun (49) mencari bajajnya ke sana ke mari. Dia berkeliling Jakarta saban hari.

Kompas.com
Uswatun (49) masih mencari bajajnya ke sana ke mari. Dia berkeliling Jakarta saban hari meninggalkan pekerjaannya demi bajaj pertamanya kembali. 

Dia kini hanya bisa berharap informasi dari para sopir bajaj kenalannya tentang lokasi terakhir bajaj miliknya. 

Uswatun tidak akan segan-segan untuk berkeliling Jakarta demi mendapati kembali bajaj pertama dalam hidupnya. 

Uswatun tidak tinggal diam dengan ditolaknya laporan pencurian. 

Dia berkeliling Jakarta setiap hari untuk kembali mendapatkan bajajnya. 

Ia bahkan telah tidak berjualan selama tujuh hari demi berkeliling mencari bajaj yang digondol maling. 

”Saya lagi enggak jualan selama seminggu terakhir. Saya cuma keliling-keliling nyari bajaj punya saya. Enggak bisa jualan, soalnya selalu kepikiran bajaj itu,” kata dia. 

Uswatun adalah pedagang kopi di Stasiun Manggarai. 

Setiap hari hingga sekira pukul 02.00 WIB, dia berjualan. 

Betapa kagetnya dia ketika salah satu bajaj miliknya hilang dibawa kabur maling.

”Setiap malam saya cari-cari di mana yang ada bajaj. ’Paling larinya ke Grogol,’ kata orang-orang yang pada hilang. Ini belum ke Grogol nih, dari kemarin mau lari ke sana, malah larinya ke Salemba, Senen, Pulo Mas. Aku pakai bajaj nyarinya, kalau ada bajajnya, saya lihatin satu per satu, kalau di jalan juga saya lihatin. Udah cari-cari ke mana-mana gitu, udah ke Pulo Gadung, Pemuda, siapa tahu ada pelakunya, ciri khas bajajnya. Jadi enggak cuma berharap sama polisi, tapi cari sendiri juga,” kata ibu anak empat itu. 

Terkadang, kata Uswatun, ia berkeliling Jakarta menggunakan sepeda motor seorang diri untuk mencari lagi bajajnya. 

Beruntung, dia memiliki banyak kenalan sopir bajaj sehingga dia mengandalkan informasi dari kawan-kawannya tentang keberadaan bajaj miliknya.

Sampai kapanpun, bajaj itu akan selalu dia usahakan. 

”Pokoknya kalau ada info dari sopir, saya kejar ke sana, saya lacak. Enggak ada saya putus asa,” tambah dia. 

Selain karena itu bajaj pertamanya, ia bersikukuh mencarinya karena kendaraan itu membantu dia dan empat anaknya bertahan hidup di Jakarta. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved