Parenting
Bukan Dimarahi atau Diteriaki, Simak 5 Cara Menghadapi Anak yang Sulit Diatur
Simak lima cara efektif menghadapi anak yang sulit diatur. Ternyata bukan dengan dimarahi apalagi diteriaki.
TRIBUNJAKARTA.COM - Simak lima cara efektif menghadapi anak yang sulit diatur.
Ternyata bukan dengan dimarahi apalagi diteriaki.
Setiap orangtua mungkin memiliki gaya berkomunikasi dengan anak yang berbeda, ada yang bersikap agresif, pasif, lembut, tegas, dan lainnya.
Apapun gaya parenting orangtua akan mempengaruhi sang anak.
Oleh karena itu mama papa harus hati-hati dalam berkomunikasi dengan anak.
Berikut ini cara mendidik anak yang susah diatur yang bisa diterapkan orangtua dikutip dari Kompas.com:
1. Jangan bersuara lantang
Volume suara yang tinggi akan membuat mereka cenderung mengeraskan suaranya juga.
Selain itu, berteriak juga bisa memancing emosi dan menguras energi.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Beri peringatan dengan body sign.
Misalnya, letakkan jari telunjuk di depan bibir, dengan diam sambal menatap anak tercinta.

2. Kurangi kata jarang
Biasanya, jika ada anak yang sulit diatur dan terus membuat ulah orangtua akan memberi peringatan.
Namun hindari kata jangan.
Sebaiknya, ganti kata 'Jangan berisik' menjadi 'Suaranya kita pelankan yu'
3. Jangan beri label anak nakal
Kenakalan anak tidak akan teratasi dengan memberi label si A bandel, si B rajin, dan lainnya.
Mulailah melihat sisi positif buah hati kita.
Setiap anak pasti mempunyai sisi positif. Mungkin mereka sedikit berulah karena ingin diperhatikan oleh orangtua.
Berilah pujian pada hal sekecil apapun yang ia lakukan.
Hal ini karena saat siswa merasa dihargai, mereka akan merasa senang dan lebih termotivasi untuk terus bersikap baik.
4. Buat kesepakatan bersama
Cara lain mengatasi anak yang suka membuat keributan dan sulit diatur adalah dengan membuat kesepakatan bersama.
Jika sudah membuat kesepakatan, orangtua maupun harus konsisten dan tunjukkan anak bahwa kesepakatan tersebut harus ditaati.
Jangan lupa, buat pula konsekuensi yang akan didapat jika melanggar aturan yang sudah dibuat.
Hal itu bisa membuat anak paham akan konsekuensinya.
5. Jadi pendengar yang baik
Mama papa, jadilah pendengar yang baik untuk sang anak.
Sering kali anak berulah lantaran kurang perhatian atau memiliki sesuatu yang dipendam.
Pendekatan secara pribadi dengan mengajaknya bicara santai bisa membuatnya nyaman dan menceritakan semuanya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.