Kesehatan
Kemenkes Berlakukan SatuSehat Health Pass Cegah Cacar Monyet, Apa Itu?
Indonesia telah mencatat 88 kasus Mpox sejak 2022 hingga saat ini, namun seluruh pasien tersebut telah sembuh total.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan upaya penyebaran Mpox atau cacar monyet di Indonesia, salah satunya dengan memberlakukan SatuSehat Health Pass.
Indonesia telah mencatat 88 kasus Mpox sejak 2022 hingga saat ini, namun seluruh pasien tersebut telah sembuh total.
Kasus Mpox pertama kali dikonfirmasi pada 20 Agustus 2023.
Pada 2023, Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox, yakni sebanyak 73 kasus konfirmasi, dan pada 2024 sebanyak 14 kasus.
Lantas apa itu SatuSehat Health Pass?
Dikutip dari Kompas.com, Health pass tersebut diberlakukan di pintu masuk negara untuk mencegah potensi penularan mpox terutama saat gelaran Indonesia Afrika Forum (IAF) dan High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) di Bali.
“Di pintu masuk di Bandara Soetta dan Ngurah Rai, kita akan melakukan pengawasan atau skrining secara berlapis dengan pengawasan deklarasi kesehatan pelaku perjalanan atau SATUSEHAT Health Pass,” kata Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI Achmad Farchanny Tri Adryanto saat konferensi pers daring, Kamis (29/8/2024).
SATUSEHAT Health Pass yang berbasis website tersebut wajib diisi oleh semua pelaku perjalanan di bandara keberangkatan.
Begitu tiba di Indonesia, pelaku perjalanan juga akan di skrining gejala melalui thermal scanner dan pengamatan visual terhadap adanya tanda serta gejala lainnya.
Sedangkan bagi kasus suspek yang didapati di bandara, Kemenkes akan memberlakukan pemeriksaan Tes Cepat Molekular (TCM) melalu mini lab yang sudah disiapkan.
Tim medis penanganan kedaruratan dan penyakit potensial wabah juga turut disiagakan.
“Kemudian, penanganan rujukan kegawatdaruratan medis dan penyakit menular potensial wabah lainnya,” tambahnya.
Gejala Cacar Monyet

Berikut ini gejala cacar monyet yang umum dijumpai apabila seseorang terinfeksi:
1. Demam
Cacar monyet dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan flu. Salah satunya adalah demam.
Demam umumnya ditandai ketika suhu tubuh mencapati di atas 38,5 derajat celcius. Demam merupakan indikasi kalau sistem kekebalan sedang melawan infeksi yang terjadi dalam tubuh.
2. Pusing atau Sakit Kepala
Gejala mirip flu lain yang dapat disebabkan oleh cacar monyet adalah pusing atau sakit kepala.
3. Menggigil dan Berkeringat Dingin
Demam akibat cacar monyet biasanya turut disertai gejala lain, seperti menggigil dan keringat dingin.
4. Nyeri pada Otot
Cacar monyet dapat menyebabkan nyeri pada otot-otot di sekujur tubuh. Nyeri otot dapat terjadi ketika tubuh mengalami masalah kesehatan seperti infeksi.
5. Pembengkakan pada Kelenjar Getah Bening
Gejala khas yang membedakan cacar monyet dengan cacar biasa yaitu adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening. Pembengkakan biasanya terjadi di area tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan.
6. Ruam
Ruam biasanya muncul dalam waktu 1-5 hari setelah gejala pertama, seperti demam, timbul. Ruam cacar monyet umumnya muncul di area wajah, tangan, atau kaki yang kemudian menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pada beberapa kasus, ruam cacar monyet juga bisa muncul pertama kali di area kemaluan, mulut, atau tenggorokan.
7. Bintil Bernanah pada Kulit
Seperti cacar pada umumnya, cacar monyet juga menyebabkan munculnya bintil pada kulit. Perbedaannya, bintil akibat cacar monyet mengeluarkan cairan berupa nanah.
Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet
- Vaksinasi, tetapi saat ini masih terbatas pada uji klinis.
- Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit atau mati).
- Hindari kontak dengan tempat tidur dan bahan lain yang terkontaminasi virus.
- Masak dengan matang semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.
- Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
- Hindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.
- Lakukan seks aman, seperti menggunakan kondom.
- Memakai masker yang menutupi mulut dan hidung Anda saat berada di sekitar orang lain.
- Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh.
- Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.