Pilkada Jakarta
Pramono Anung Senggol Ide Ridwan Kamil soal Apartemen di Atas Pasar: Bukan Hal Baru, Ahok Udah Bikin
Belakangan, gagasan baru calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil yang mau membangun apartemen di atas bangunan pasar disenggol oleh Pramono Anung.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pertarungan tipis-tipis antar kontestan dalam pilkada Jakarta 2024 mulai terjadi.
Belakangan, gagasan baru calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil yang mau membangun apartemen di atas bangunan pasar disenggol oleh lawannya, Pramono Anung.
Menurut Pramono, gagasan kang Emil itu, sebutan Ridwan Kamil saat memimpin Jawa Barat, sudah bukan hal yang baru.
Di masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lah, ide itu sudah dilaksanakan.
Ridwan Kamil mulanya berusaha menawarkan gagasan baru untuk mengimajinasikan kembali Jakarta.
Program-program yang akan ditawarkan di Jakarta seperti sahabat lansia bagi siswa sekolah dan apartemen di atas sungai serta pasar untuk mengakali kepadatan penduduk.
Hal itu mengemuka di bincang-bincang Golkar Institute bertajuk ”Kepemimpinan Transformatif Berbasis Karya” di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Di kesempatan itu, Ridwan Kamil diundang sebagai pengisi materi bagi calon-calon pemimpin daerah.
Menurut Ridwan Kamil, seorang pemimpin harus berani menawarkan gagasan baru sebagai bentuk inovasi.
Salah satunya adalah ekosistem pekerjaan yang dekat dengan tempat tinggal.

Ini berawal dari keresahan terkait banyaknya warga yang kerja jauh dari tempat tinggalnya.
”Kalau bisa juga tinggal bekerja sebisa mungkin di satu wilayah, itu lebih baik, walaupun belum bisa semuanya dipraktikkan. Terus tadi harga mahal, tanah, pengin tinggal di tengah kota, kita ada gagasan apartemen di atas pasar, di atas stasiun, di atas jalan. Kalau di luar negeri, kan, sudah biasa ya,” katanya seperti dikutip dari Kompas.id.
Tempat tinggal yang berada di atas ruang publik bisa hadir sebagai siasat keterbatasan lahan Jakarta.
Dengan akses yang dekat dengan tempat tinggal, para pekerja punya waktu lebih banyak bersama keluarga dan tidak ”menua di jalan”.
Selain itu, ongkos transportasi yang biasanya dikeluarkan juga dapat ditabung atau diinvestasikan.
Bukan hal baru
Menanggapi gagasan mantan gubernur Jawa Barat tersebut, Pramono Anung menanggapinya dengan biasa saja.
Sebab, ide itu bukan barang baru di Jakarta.
Ahok sudah lebih dulu mewujudkan ide itu di Jakarta.
Bahkan, Pramono Anung mengaku akan melakukan hal serupa Ahok di Jakarta jika dirinya terpilih.
Masalah hunian, kata Pramono, juga turut menjadi perhatian dirinya dengan Bang Doel, panggilan Rano Karno.
"Program seperti itu sebenarnya sudah dilakukan Pak Ahok. Bahkan, bukan hanya perumahan. Pak Ahok sudah membangun sebagian Rumah Sakit Tarakan di atas rawa-rawa. Jadi, menurut saya, bukan hal yang baru. Pasti juga akan dilakukan oleh siapa pun, termasuk saya pasti akan melakukan itu," ucapnya.
Ibarat David vs Goliath
Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno menganggap pertarungan di Pilkada 2024 melawan Ridwan Kamil dan Suswono ibarat David vs Goliath.
Kendati dianggap sebagai tim underdog, Pramono justru mengaku tanpa beban di pilkada tersebut.
Ia yakin mampu memenangi kontestasi itu.
Apalagi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut 'pasang badan' dalam tim pemenangan.
Lantas apakah Anies Baswedan, yang sebelumnya gagal diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jakarta 2024, akan turut serta membantunya?
Pertarungan Pilkada yang tak sepadan ini malah membuat Pramono dan Rano Karno mendapatkan simpati, dukungan dari banyak orang.
"Bahkan, beberapa wakil ketua umum secara terbuka, padahal bukan pendukung saya, nanti mau membantu untuk relawanlah, bla-bla-bla, dan sebagainya. Nanti akan kami sampaikan. Nanti dilihat saja, maksud saya begitu," ujar Pramono seperti dikutip dari Kompas.id yang tayang pada Sabtu (31/8/2024).
Pertarungan ini memang tidak mudah bagi Pramono.
Apalagi, keinginan maju sebagai calon gubernur di Jakarta awalnya bukan langsung datang dari Pramono, melainkan perintah dari sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri.
"Jadi, intinya, memang bukan mudah. Kan, ada beberapa pertanyaan yang mengatakan, ”Mas, kenapa sih Mas mau turun gunung? Apakah enggak sayang dengan reputasi saya yang selama ini?”
"Saya bilang, saya awalnya memang tidak minta, tidak pengin, tidak apa pun dengan Ibu Mega. Dan, bahkan saya menolak."
Meski sempat menolak, Pramono akhirnya tetap melaksanakan perintah dari Megawati.
Ia bakal bertarung habis-habisan dengan lawan yang dianggapnya di atas kertas tak sepadan.
"Tetapi begitu saya sudah (menyatakan) iya dan mau mendaftar, saya fight. Dan saya akan fight dengan segenap kemampuan dan juga apa yang saya miliki untuk melakukan kompetisi ini. Jadi, saya sungguh-sungguh melakukan itu karena saya tahu saya fighter untuk itu," jelasnya.
Ahok-Anies bersatu?
Pramono menjelaskan bahwa sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ikut 'pasang badan' mendukungnya dalam tim pemenangan.
Bahkan, Ahok mengatakan bakal total mendukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta.
"Ya, pokoknya, Pak Ahok akan membantu saya dengan full speed," katanya.
Ahok, kata Pram, belakangan kerap memberikan berbagai masukan kepadanya.
Menurutnya, semua gubernur itu meninggalkan legacy yang baik untuk Jakarta.
"Sehingga, dengan demikian, bagi saya simpel saja. Apa yang baik, yang diwariskan, kita jaga, kita teruskan. Hal yang kurang kita perbaiki," katanya.
Saat ditanya soal Anies, Pramono mengatakan pintu untuk mantan gubernur Jakarta tersebut untuk mendukungnya selalu terbuka.
Bahkan, ia berharap agar Anies Baswedan mau tergabung ke dalam tim pemenangannya.
"Saya enggak tahu. Kalau dibantu Mas Anies, ya, matur nuwun, terima kasih. Alhamdulillah," tambahnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
KPUD Jakarta: Ridwan Kamil Sibuk, Belum Tentu Hadiri Penetapan Gubernur Terpilih |
![]() |
---|
Persiapan Transisi Kepala Daerah, Pj Teguh Bakal Bahas Hal Strategis dengan Pramono |
![]() |
---|
Gelaran Pemilu dan Pilkada Jakarta 2024 Kondusif, KPU DKJ Apresiasi Sinergitas Polri |
![]() |
---|
Beda Pilihan Saat Pilkada, PKS Ungkap Alasan Tak Bakal Oposisi di Pemerintahan Pram-Rano |
![]() |
---|
Komunikasi Masih Intens, Jubir Anies Baswedan Akui Belum Ada Ajakan Masuk Tim Transisi Pram-Rano |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.