Cerita Kriminal

Bayi 3 Bulan Korban Penelantaran di Terminal Pulogebang Dirawat di Panti Sosial

Bayi laki-laki berusia sekitar tiga bulan korban penelantaran di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur diserahkan ke panti sosial.

Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Bayi laki-laki berusia sekitar tiga bulan korban penelantaran di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur diserahkan ke panti sosial.

Kasi Perlindungan Jaminan dan Rehsos Sudin Sosial Jakarta Timur, Denny Slamet mengatakan bayi tersebut dibawa ke Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa atau panti khusus anak-anak terlantar.

"Bayi sudah diserahkan kepada PSAA Balita Cipayung sore kemarin," kata Denny saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/9/2024).

Sebelum dititipkan ke panti sosial, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit untuk keperluan observasi memastikan kondisi kesehatan.

Baru setelah dinyatakan sehat bayi tak berdosa itu dibawa ke panti sosial untuk perawatan lebih lanjut atas permintaan penyidik Unit Reskrim Polsek Cakung yang menangani kasus.

"Sebelumya bayi sempat diperiksa kesehatannya di RSKD Durensawit, dan bayi dinyatakan sehat oleh pihak rumah sakit," ujar Denny.

Sementara terkait identitas ibu dan motif penelantaran hingga kini belum diketahui pasti karena masih dalam proses penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Cakung.

Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra menuturkan pihaknya sudah memeriksa tiga orang saksi guna keperluan identifikasi ibu pelaku penelantaran bayi.

"Anggota sudah melakukan pengecekan TKP, sementara ini ada tiga saksi yang sudah kita mintai keterangan," tutur Panji.

Sebelumnya seorang bayi berusia sekitar tiga bulan menjadi korban penelantaran di Terminal Terpadu Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (29/9/2024) siang.

Kepala Terminal Terpadu Pulogebang, Emanuel Kristanto mengatakan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut awalnya dititipkan pelaku kepada seorang pedagang kantin di terminal.

Setelah menitipkan korban, pelaku menaiki armada bus Transjakarta dengan alasan hendak berangkat kerja ke Tangerang dan menolak ketika pedagang kantin hendak kembali menyerahkan korban.

"Ibu bayi tetap menyerahkan bayi sambil bilang bayi itu diberikan kepada pedagang. Setelahnya ibu bayi itu langsung pergi naik Transjakarta dan bilang mau kerja ke Tanggerang," tutur Emanuel.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved