Parenting

Stop Bullying! Hindari 8 Hal yang Bisa Menyebabkan Anak Jadi Pelaku Bully

Ketika bicara soal bullying atau perundungan, penting untuk memahami perilaku itu sendiri.

Editor: Siti Nawiroh
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi Bully. Ketika bicara soal bullying atau perundungan, penting untuk memahami perilaku itu sendiri. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Hindari 8 hal yang bisa menyebabkan anak menjadi pelaku bullying, salah satunya kekuasaan.

Saat ini kasus perundungan masih saja terjadi.

Pelakunya bukan orang dewasa saja, bisa remaja, hingga anak-anak.

Jika kasus itu terjadi di sekeliling kita atau bahkan dilakukan oleh anak kita, orangtua juga perlu melihat kembali pada dirinya, kenapa anak bisa melakukan bullying?

Lantas, apa alasan mendasar sehingga anak bisa melakukan aksi perundungan?

Alasan Anak Melakukan Bully

Ketika bicara soal bullying atau perundungan, penting untuk memahami perilaku itu sendiri.

Menurut sebuah jurnal berjudul "Korelasi Sosial, Perilaku, dan Emosional Perundungan dan Viktimisasi dalam Sampel Berbasis Sekolah" yang dipublikasikan di Journal of Abnormal Child Psychology pada 22 Maret 2015, penyebab di balik perilaku bullying bisa bermacam-macam.

Ini termasuk kurangnya kontrol impuls dan masalah manajemen amarah, hingga keinginan untuk balas dendam dan menyesuaikan diri. Berikut ulasannya lebih lanjut:

1. Kekuasaan

Anak remaja yang ingin memegang kendali kekuasaan rentan menjadi pelaku bullying, seperti dilansir dari Very Wll Family.

Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying (Dok. Tribunnews.com)

Hal ini bisa jadi karena anak merasa tidak mendapatkannya dalam hidup mereka, sehingga berupaya mendapatkannya dalam interaksi sosial.

Mereka juga sangat mungkin hanya berinteraksi dengan orang lain jika sesuai dengan keinginan mereka. Sementara jika tidak mendapatkan sesuai yang diinginkan, mereka akan melakukan perundungan.

Tidak hanya anak perempuan yang menjadi pelaku bullying, anak laki-laki juga bisa menjadi pelaku atau melakukan agresi relasional.

Biasanya, anak yang kuat secara fisik atau memiliki faktor kekuatan lainnya melakukan bullying terhadap anak lain yang dianggapnya lebih lemah atau kecil.

Bagi anak yang menjadi atlet, bullying juga dilakukan oleh segelintir orang dalam upaya menghilangkan persaingan dalam tim.

2. Popularitas

Terkadang, bullying adalah manifestasi dari status sosial. Anak-anak yang populer seringkali mengolok-olok anak yang kurang populer dengan melanggengkan agresi relasional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved