Viral di Media Sosial

Soroti Sosok yang Bubarkan Paksa Acara Diskusi di Kemang, Rocky Gerung Bandingkan dengan Orde Baru

Rocky Gerung menilai pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9/2024) silam adalah konyol.

Istimewa
Rocky Gerung dan pembubaran diskusi di Hotel Grand Kemang, Sabtu (28/9/2024). 

Selain itu, Said merasa hadirin di acara tersebut diperlakukan bak sandera oleh para preman yang bertindak anarkistis. 

Mereka diminta paksa untuk membubarkan acara dan melakukan pengancaman. 

Said juga menyayangkan sikap polisi yang terkesan membiarkan para pelaku preman merangsek masuk ke ruangan dan mengobrak abrik acara. 

"Polisi sudah berdiri di depan pintu pada saat mereka (para preman) dari belakang masuk, polisi diam saja, dan satu kata melarang dari polisi pun tidak muncul, tidak keluar," katanya. 

Selain itu, diduga adanya seorang intel yang membocorkan kegiatan di dalam ruangan kepada para preman. 

Setelah kericuhan terjadi, para hadirin dilarang melanjutkan acara oleh polisi.

Mereka hanya diperbolehkan makan siang lalu segera meninggalkan lokasi. 

"Jadi, kejadian kemarin itu bukan hanya pembubaran tapi penyanderaan tokoh-tokoh yang mau bicara setelah itu datang video dari luar dari teman yang keluar memvideokan kejadian di luar kami tambah semakin marah kok mereka bermesraan polisi dengan perusuh," pungkasnya.  

Aksi pembubaran paksa

Diberitakan sebelumnya, Forum diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh, termasuk pakar hukum tata negara Refly Harun, yang digelar di Grand Kemang tiba-tiba dibubarkan oleh sekelompok orang, Sabtu (27/9/2024) pagi.

Refly Harun menuturkan, forum diskusi itu juga dihadiri Said Didu, Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen (Purn) Soenarko, dan sejumlah aktivis yang mengagendakan evaluasi pemerintahan Presiden Joko Widodo serta harapan pemerintahan ke depan.

"Jam 09.00 WIB saya datang, sudah ada orang yang berorasi. Nah ketika acara mau dimulai, tiba-tiba masuk sekelompok orang itu ke venue membubarkan acara dengan melakukan perusakan," ujar Refly saat dihubungi, Sabtu (28/9/2024).

Refly menuturkan, acara tersebut belum dimulai. Namun, massa kelompok itu sudah berorasi menuntut pemberhentian acara.

"Acara belum dimulai, ada semacam tuntutan dari mereka agar acara tidak dilakukan. Pihak hotel menyampaikan itu ke kita," imbuhnya.

Refly pun tidak mengetahui alasan detail mengapa kelompok orang itu membubarkan forum diskusi tersebut.

"Itu alasan formalnya. Tapi kan alasan belakang layarnya kita enggak tahu, siapa yang menggerakannya. Enggak mungkin mereka bergerak sendiri," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved