Viral di Media Sosial

'Kenapa Tuhan Harus Ambil Papi' Ucap Putri Benny Laos Sambil Nangis di Depan Jenazah Ayahnya

Anak perempuan satu-satunya Benny Laos, Edelin mengungkapkan pesan menyentuh di depan jenazah sang ayah.

Kolase Foto Tribun Jakarta/TribunTernate.com/Kompas.com
Kolase Foto speedboat terbakar di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2924) dan Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos. 

TRIBUNJAKARTA.COM -  Anak perempuan satu-satunya Benny Laos, Edelin mengungkapkan pesan menyentuh di depan jenazah sang ayah.

Diketahui Benny Laos meninggal dunia setelah speedboat yang ditumpanginya berserta rombongan meledak lalu terbakar di Pelabuhan Bobong, Pulau Talibu, Maluku Utara, pada Sabtu (12/10/2024).

Calon Gubernur Maluku Utara tersebut lalu disemayamkan disemayamkan di RSPAD Gator Subroto, Jakarta. 

Sambil menangis tersedu-sedu, Edelin menyebut semasa hidupnya Benny Laos sering berkata merasa bangga kepadanya.

"Belangkan ini papi sering bilang 'Papi bangga sama Cici'," ucap Edelin.

"Walupaun cece belum merasa layak bikin papi bangga, tapi cece akan bikin papi bangga," imbuhny.

Air mata Edelin mengalir deras.

Ia mengaku di dalam lubuk hatinya terdalam, tidak siap ditinggal oleh Benny Laos untuk selamanya.

Namun di sisi lain, Edelin percaya kalau saat ini Benny Laos sudah tenang bersama Tuhan.

"Cece enggak mau percaya, Cece enggak ngerti kenapa tuhan harus ambil papi, Cece belum siap," kata Edelin.

"Tapi sekarang papi enggak perlu cape lagi, papi sudah seneng di sana sama Tuhan," imbuhnya.

Edelin lalu mengatakan dirinya akan selalu berusah tegar dan menjadi anak yang membanggakan.

"Papi enggak usah khawatir, Cece bisa kuat demi papi," ucap Edelin.

"Cece sayang banget sama papi, Cece janji akan bikin papi bangga,"

"Papi banyak banget yang sayang sama papi, papi orang yang baik,  papi enggak pernah jahatin orang,"

"I love you papi," imbuhnya.

Polisi Selidiki Penyebab Kapal Meledak

Anggota polisi diperiksa dalam kasus terbakarnya speedboat milik Benny Laos di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (14/10/2024)

Kapolres Pulau Takiabu AKBP Totok Handoyo mengungkapkan pihaknya telah meminta keterangan 9 orang saksi dalam peristiwa tersebut, diantaranya Kaur Kes Polres Pulau Taliabu, Iptu Ahmad Koja.

"Pertama (Diperiksa) 1 kapten Kapal, 5 ABK kapal, anggota Polri yang melaksanakan pengamanan dan juga patroli pada saat pengisian BBM maupun bersandarnya kapal di pelabuhan regional Bobong," ungkap Kapolres Pulau Takiabu AKBP Totok Handoyo, Senin (14/10/2024).

Totok menuturkan pihaknya juga akan meminta keterangan dari enam anggota polisi berpangkat Bintara yang di Sprin kan untuk pengamanan di speedboat pada saat pengisian Bahan Bakara Minyak (BBM).

Polisi juga akan mengambil keterangan Kasat Lantas Ipda Edi Zain, dan Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin.

Dimana sebelum kejadian, Kompol Sirajuddin bersama perwira Polres Pulau Taliabu melakukan patroli melihat situasi pada saat pengisian BBM speedboat.

"Wakapolres dan anggota Polres lainnya akan diambil keterangan kedepannya, saat ini yang baru diambil keterangan yaitu Kaur Kes Polres Pulau, Iptu Ahmad Koja," bebernya.

AKBP Totok menjelaskan bahwa ABK speedboat selama road show kampanye telah melakukan tiga kali pengisian BBM.

Namun, di dua wilayah tersebut yakni Pulau Obi Halmahera Selatan dan Sanana Kepulauan Sula, ABK kapal mengisi BBM kapal dalam keadaan tidak hidup.

Saat itu, tim Benny Laos berada di luar Speedboat untuk melaksanakan kampanye.

"Berbeda dengan di Taliabu, Tim Benny Laos pada saat itu melakukan blusukan ke pasar Bobong dan balik ke speedboat saat itu ABK sedang mengisi BBM dengan kondisi mesin kapal menyala," jelasnya.

Sambungnya, berdasarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) Kampanye Tim Benny Laos di Kecamatan Taliabu Barat tepatnya di Bobong hanya melakukan blusukan ke Pasar Tradisional Bobong.

"Sehingga pada saat Speedboat sandar di Bobong, almarhum Benny Laos meminta kepada pak Wakapolres untuk tidak melakukan pengawalan ke pasar Bobong," ucapnya.

"Dan ada salah satu orang (belum bisa disebutkan namanya) yang meminta kru kapal untuk menghidupkan AC agar rombongan berteduh didalam kapal karena kondisi cuaca sangat panas," katanya.

Sementara itu, Dir Reskrimum Polda Malut, Kombes Asri Effendy mengatakan sebanyak 10 orang korban luka ringan juga sudah dimintai keterangan.

"Kemudian juga meminta keterangan kepada para korban yang alami luka ringan, di mana korban yang alami luka ringan sekitar 10 orang," kata Asri Effendy. 

Ia menuturkan, selain Polda Maluku, Mabes Polri juga membantu melakukan penyelidikan.

"Kita juga dibantu Puslabfor Bareskrim, Mabes Polri mengirimkan 3 personel dan sementara perjalanan ke Ternate. Dan 3 personel dari Bidlabfor Direskrimum Polda Sulut," ujar Asri, dikutip dari TribunTernate.com.

Sejumlah ahli, lanjut Asri, juga turut dimintai keterangan untuk menguak penyebab terbakarnya speedboat tersebut.

"Sehingga mendapatkan fakta yang sebenarnya agar kesimpulan kita sesuai dengan didukung dengan alat-alat bukti baik keterangan saksi keterangan ahli dan alat bukti lainnya di lapangan," lanjut Asri.

Asri menuturkan, sebanyak 22 orang korban sudah berhasil dievakuasi.

Enam di antaranya meninggal dunia, termasuk Benny Laos.

"Korban yang telah dievakuasi sebanyak 22 orang. Dan yang ditanyakan meninggal 6 orang, di mana 2 jenazah telah dibawa ke Sula, 1 ke Luwuk, 1 ke Taliabu, dan 2 ke Ternate," ujar Kabid Humas Polda Malut, Kombes Bambang Suharyono. 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved