Seputar Mama
Sakit Perut saat Haid, Kapan Bisa Dikatakan Tidak Normal?
Setiap wanita mengalami nyeri haid yang berbeda-beda, bahkan ada yang tak merasakan nyeri sama sekali.
Secara umum, nyeri haid dapat diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder.
Nyeri haid primer berhubungan dengan siklus ovulasi dan berasal dari kontraksi rahim, tanpa penyakit atau tidak ditemukan adanya kelainan.
Kategori ini dapat digolongkan ke nyeri haid yang normal.
Sedangkan nyeri haid sekunder berhubungan dengan penyakit pada daerah panggul, seperti endometriosis, adenomiosis, atau mioma uteri.
Tipe ini dapat dianggap sebagai nyeri haid yang abnormal.
Nyeri haid primer terjadi karena kurangnya suplai darah pada otot rahim yang disebabkan kontraksi otot rahim yang sering dan memanjang.
Nyeri haid primer biasanya terjadi sebelum atau bersamaan dengan menstruasi dan berkurang secara bertahap setelah 72 jam.
Selain itu, kram haid timbul secara intermiten dengan intensitas yang berbeda dan biasanya berpusat pada daerah perut bawah dengan pola yang konsisten selama siklus menstruasi.
Sedangkan pada wanita dengan nyeri haid sekunder, kerap kali berhubungan dengan penyakit pada daerah panggul, seperti endometriosis.
Biasanya gejala yang dirasakan adalah intensitas nyeri yang meningkat, dapat terjadi pada pertengahan siklus dan pada minggu haid yang sedang terjadi.
Endometriosis yang muncul pada rektum dapat mengakibatkan nyeri saat buang air besar. Jika tumbuh di vagina atau infiltrasi dalam, dapat menyebabkan rasa nyeri saat berhubungan seksual.
Sedangkan pada kelainan akibat mioma, nyeri disebabkan oleh haid yang berlebih dan intensitasnya berhubungan dengan volume aliran haid.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.