Viral di Media Sosial
Mahasiswi ITB Ini Dulu Hidup di Atas Got & Jarang Makan, Sekarang Karirnya Bikin Kagum Banyak Orang
Devi yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Kelautan itu harus jatuh bangun demi meraih mimpi menjadi 'seseorang.'
TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah luar biasa yang berasal dari orang-orang biasa sungguh menarik untuk dibagikan.
Salah satunya, sosok perempuan bernama Devi.
Kisah inspiratif dari perempuan itu dipaparkan oleh akun Instagram Imam Santoso @santosoim.
Devi yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Kelautan itu harus jatuh bangun demi meraih mimpi menjadi 'seseorang.'
Kehidupannya dulu serba pas-pasan.
Ia bahkan pernah tinggal di rumah yang berada di atas got semasa kecil.
Imam mengunggah sebuah foto suasana rumah Devi kala masih kecil.
Rumah reyot berdinding seng itu berdiri di ujung got.
Tampak got tersebut dipenuhi lumpur dan sampah-sampah yang tergenang.
"Pas SD, ia sempat tinggal di atas got di Bali bersama ayah ibunya. Rumah di ujung di atas got itu dulu Rumah Devi," tulis Imam.
Awal pertemuan Imam dengan Devi terjadi pada tahun 2005 di sebuah kampung.
Devi bilang kepadanya bahwa ingin sekali masuk ITB.
Pada Juni 2006, Devi malam-malam menghubungi Imam sambil menangis lantaran dirinya gagal masuk ITB.
Ia diremehkan oleh orang-orang karena anak desa tidak mungkin masuk ITB.
Namun, berkat perjuangannya, Devi tembus Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di tahun 2007.
Devi 'Donat'
Saat awal jadi mahasiswa baru, Devi kemana-mana hanya mengandalkan kedua kakinya.
Baru di tahun kedua, dia mulai naik angkutan umum.
Untuk tambahan biaya hidup, Devi berjualan donat di kampus.
Bahkan, banyak temannya memanggilnya Devi 'Donut'.
Ia juga kerap mengajar les.
"Sering enggak makan pas awal kuliah, merasa bersalah kalau sehari uang habis lebih dari Rp 10 ribu. Ia dapat beasiswa gratis kuliah dari ITB," tulisnya.
Ngajar di pedalaman
Setelah lulus dari ITB, Devi memilih mengabdi sebagai guru di pedalaman Palembang.
Ia ingin mengajar baca, tulis hingga ngaji kepada anak-anak kampung.
"Aku ingin merasakan kehidupan yang tidak biasa," tulis Devi kepada Imam.
Ia pun menjadi guru di pedalaman Palembang selama satu tahun.
Bahkan, Devi bukan lah guru sembarangan.
"Ia sukses bawa murid-muridnya olimpiade sains sampai Jakarta," tulis Imam.
Hidupnya kini
Setelah berusaha keras demi meraih hidup yang layak bertahun-tahun, perjuangan Devi terbayarkan.
Ia kini menjabat di posisi strategis di suatu perusahaan.
Devi juga memiliki segudang pengalaman dengan posisi mentereng.
"Jadi project manajer. Nanganin proyek-proyek besar Indonesia. Lulus S-2 dengan beasiswa LPDP," tulisnya.
Saat ini Devi bekerja sebagai seorang konsultan di sebuah perusahaan.
Ia pun mampu membeli dua rumah kembar sekaligus di Bandung pada tahun 2019.
Ayah dan ibunya diajak tinggal di sana.
Imam lalu meninggalkan sebuah pesan yang bisa dipetik dari postingan tentang sosok Devi.
"Pendidikan merubahmu dan banyak beasiswa menanti," tulis Imam.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Setelah Kritik Donat Pinkan Mambo, Food Vlogger Nanakoot Minta Maaf: Bukan Ingin Menjatuhkan |
![]() |
---|
5 Fakta Kebakaran KM Barcelona 5 di Sulut: Ada Bayi Terpisah hingga Pria Selamatkan Anak Kecil |
![]() |
---|
Bukan Settingan, Eks Pemain Timnas Syamsir Alam Ungkap Alasan Ribut dengan El Rumi Saat Tanding Bola |
![]() |
---|
PROFIL Syamsir Alam, Eks Pemain Timnas yang Tekel Pemain Colossus FC hingga Ribut dengan El Rumi |
![]() |
---|
KLARIFIKASI Syamsir Alam Ribut dengan El Rumi saat Celebrity Trofeo 2025: Awalnya Tak Terima Diumpat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.